KEBERADAAN Taman Kota Ajibarang yang pembangunannya telah selesai akhir Desember 2016, mendapat respons positif dari masyarakat. Keberadaannya menjadi alternatif sebagai tempat rekreasi murah. Bahkan, di taman itu sudah semakin lengkap dengan adanya sarana permainan anak serta pedagang yang menjajakan aneka makanan.
Di taman itu, pada pagi hingga siang hari kerap kali menjadi sarana edukasi bagi siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanakkanak (TK), serta ruang diskusi bagi para pelajar SMA. Adapun sore hari makin ramai karena banyak dikunjungi masyarakat, terutama para orang tua yang membawa anak balita.
Meskipun taman kota kian ramai, Paguyuban Masyarakat Taman Kota Ajibarang terus andil mendukung membenahi taman kota sebagai ruang rekreasi murah dan nyaman. Menurut Ketua Paguyuban Masyarakat Taman Kota, Agus Setiawan (46), pembenahan yang dilakukan dengan menyediakan merpati. Merpati ini dibiarkan liar dan dibuatkan sangkar di pohon kawasan taman.
Merpati yang awalnya sejumlah enam pasang ini merupakan bantuan dari Perbakin Kecamatan Ajibarang. ”Berawal dari obrolan ringan di warung empat bulan lalu, muncul ide menyediakan burung dara. Kemudian kami dibantu enam pasang dara,” ujarnya, Senin (7/8). Jumlah merpati ini kemudian ditambah lagi dari swadaya paguyuban empat pasang, serta sumbangan pengunjung empat pasang, sehingga saat ini totalnya sudah 14 pasang merpati.
Belasan pasang merpati ini dikembangbiakkan supaya beranak pinak, sehingga di taman kota semakin banyak merpati. ”Kami juga terus berupaya mencari sumbangan burung dara dari pengusaha maupun sponsor agar jumlahnya semakin banyak,” terang pria yang kerap menghibur anak-anak yang berkunjung di taman kota dengan permainan sulap.
Keberadaan merpati di taman kota untuk edukasi masyarakat, serta mengoptimalkan fungsi taman kota. Para pengunjung bebas memberi pakan jagung yang dijual di taman kota. ”Kami juga setiap sore hari memberi pakan agar cepat berkembangbiak,” katanya. Selain merpati, paguyuban melengkapi burung crucukan dan bajing kikis.
Mereka dilepas untuk bersarang di pepohonan taman kota. Burungburung crucukan ini saling berkicau, sehingga menciptakan sebuah kedamaian saat pengunjung singgah untuk sekedar melepas penat di taman kota. ”Kami juga selalu mengawasi setiap malam hari agar burung-burung dan bajing di sini tidak di buru,” kata pria yang karib disapa Wawan.
Para pengunjung taman kota Ajibarang yang ditemui, mengaku senang adanya taman kota. Di Ajibarang tidak ada ruang terbuka hijau ubtuk masyatakat umum, kecuali di taman kota. Selain ramai dikunjungi masyarakat, di taman itu banyak warung makanan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tempat nongkrong sambil menikmati jajanan. ”Saya sering sekali ke sini bareng anak.
Selain bermain, saya suka membeli seblak,” tutur Afni (35), warga Cikawung, Kecamatan Pekuncen. Warga yang tinggal di sekitar Taman Kota Ajibarang, Suharno menambahkan, untuk menambah daya tarik taman kota, pihaknya juga berinisiatif memberikan rumah merpati di sekitar lokasi taman kota. ”Dengan adanya rumah merpati, maka pengunjung taman kota dapat bermain di lokasi tersebut,” tuturnya. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa fasilitas umum yang mendesak harus dipenuhi.
Antara lain penambahan toilet umum. Saat ini toilet yang disediakan di pemerintah daerah baru satu unit, sedangkan satu toilet lagi milik perorangan. Kemudian penambahan tempat sampah untuk menjaga kebersihan taman. ”Kalau petugas kebersihan sudah ada, bahkan setiap hari bersih-bersih sehingga taman kota terlihat rapi,” kata Wawan.
Selain itu, perlunya penambahan lampu penerangan di taman kota untuk mencegah penyalahgunaan fungsi taman kota sebagai tempat mesum pada malam hari. ”Sejauh ini tidak ada yang berbuat mesum di taman kota, tapi alangkah baiknya kita mencegah dengan menambah lampu penerangan di setiap sudut taman,” katanya.
Terpisah, Kasi Trantibum Kecamatan Ajibarang, Surono kepada wartawan belum lama ini mengatakan, pemerintah kecamatan juga akan melakukan penataan pedagang di taman kota Ajibarang. Penataan pedagang dilaksanakan dalam rangka penegakan Perda tentang Pasar dan Penataan PKL. Saat ini, sesuai pendataan Satpol PP Kecamatan Ajibarang, jumlah PKL yang biasa mangkal di lokasi tersebut mencapai 29 lapak.
”Sesuai dengan informasi, nantinya gerobak para PKL akan dinaikkan sehingga areal parkir bebas PKL. Selain itu untuk lapak juga akan diseragamkan sehingga bisa lebih tertib,” katanya. Sementara itu untuk luasan lapak yang diberikan untuk satu orang PKL adalah 2×2 meter.
Diharapkan dengan penataan PKL yang rencananya akan dilakukan September tahun ini, maka masyarakat pengunjung akan lebih nyaman dan aman menikmati areal taman kota. Dengan demikian fungsi taman kota sebagai ruang edukasi dan rekreasi murah serta nyaman dapat terwujud.
sumbe suara merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar