Tak hanya mengembangkan objek wisata potensial, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas tahun ini mencoba memprioritaskan pengembangan desa wisata. ”Perlu diakui, soal (desa wisata) ini, Banyumas sudah ketinggalan.
Tapi masih bisa dikejar,” ujar Sekretaris Dinporabudpar Banyumas, Suwondo Geni, saat berdiskusi dengan Suara Merdeka, pekan lalu. Suwondo mengemukakan, potensi desa wisata di Banyumas sebenarnya tidak kalah dengan kabupaten lain.
Akan tetapi pengembangannya masih belum terarah. Di sisi lain, pemetaan potensi di desa juga belum tuntas. Seharusnya, desa wisata harus memiliki ciri khas aktivitas maupun wahana yang berbeda antara satu dengan lainnya.
”Di sekitar Kecamatan Baturraden ya pasti menjual kegiatan yang berkaitan dengan alam, air, dan seisinya. Di desa lain nanti bisa diarahkan menonjolkan karakteristik yang lain,” katanya. Sebagai informasi, saat ini sedikitnya enam desa wisata berkembang di Banyumas.
Di Kecamatan Baturraden terdapat Desa Ketenger, Kemutug Lor, dan Karangsalam. Desa lainnya yang berkembang di antaranya Desa Melung di Kecamatan Kedungbanteng, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen.
Suwondo mengakui, salah satu elemen penting pariwisata adalah biro perjalanan. Pihaknya berharap bisa mengembangkan kerja sama dengan para pelakunya. ”Salah satu kunci yang bisa memasukkan wisatawan ya biro perjalanan. Kami akan segera berkoordinasi untuk pengembangan kerja sama,” ucapnya.
Pelaku wisata, Wiwit Yuni, mengemukakan, kerja sama antar-stakeholder memang sangat dibutuhkan oleh para pelaku wisata. Setidak-tidaknya Banyumas bakal memiliki paket wisata terpadu yang bisa dipromosikan bersamasama. ”Kami menunggu gebrakan Pemkab Banyumas untuk tahun ini,” tandasnya.
|
sumber : Suara Merdeka .com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar