Radar Banyumas
Nuansa tradisional masih kental dalam juguran di Pendopo Kecamatan Banyumas Senin (27/6) kemarin. Sentir yang merupakan lampu tradisional masyarakat Banyumas tempo dulu terpajang di depan pendopo. Tidak hanya sentir, atap pendopo juga dikelilingi lampion yang melambangkan lampu ting, lampu masyarakat Jawa zaman dahulu. Ketua panitia, Hadi Mulyono Putro SE mengatakan, adanya lampu ting dan lampu sentir untuk mengingatkan masyarakat Banyumas terhadap suasana Banyumas pada zaman dulu. “Dulu lampunya pakai minyak tanah, sentir, atau ting,” ujarnya. Menurut dia, jaman kuno sengaja diusung. Sayangnya, kini dia kesulitan mencari lampu ting di pasaran. Meski ada harganya mahal. “Sekarang sulit mencari lampu yang bahan bakarnya pakai minyak tanah. Lampu ting malah adanya di restoran,” ungkapnya. Dia mengungkapkan, lampu ting dan sentir untuk mengundang masyarakat untuk datang ke pendopo Kecamatan Banyumas. “Event seperti ini bisa untuk pariwisata masyarakat Banyumas,” paparnya. Menurut dia, juguran merupakan obrolan santai masyarakat Banyumas untuk membicarakan Banyumas pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Juguran tersebut merupakan bagian dari acara jumenengan yaitu peringatan Adipati Mrapat, R Jaka Kahiman menjadi Bupati Banyumas. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar