Perekonomian masyarakat kian bergeliat, seiring dengan memasuki bulan Ramadan. Pada bulan ini, tidak sedikit masyarakat mencoba mengais peruntungan dengan menjual aneka jajanan khas Ramadan. Penjualan jajanan khas Ramadan atau takjil banyak ditemui di tepi jalan.
Seperti di tepi jalan Makam Pahlawan, Kelurahan Tanjung, di Jl HR Bunyamin Purwokerto, dan wilayah Bobosan. Tidak hanya di wilayah perkotaan, aneka jajanan ini juga banyak ditemui di wilayah pinggiran, seperti di Taman Kota Ajibarang dan tepi jalan raya depan Kantor Kecamatan Ajibarang.
Menurut pedagang takjil di depan Makam Pahlawan Kelurahan Tanjung, Fajriah Ahyani, berjualan takjil sudah berlangsung sejak empat tahun lalu. ”Penjualan takjil juga merupakan program dari pemerintah kelurahan, grebek jajanan tradisional,” katanya.
Dia menambahkan, pada hari biasa para pedagang hanya berjualan pada Minggu. Namun, pada bulan Puasa para pedagang berjualan hampir setiap hari pada pukul 15.00 sampai 18.00. Dengan demikian, penjualannya meningkat hingga tiga kali lipat. Misalnya, pada hari biasa modalnya hanya Rp 100 ribu, sekarang meningkat menjadi Rp 300 ribu. ”Sekarang semakin ramai.
Banyak warga yang beli untuk menu berbuka puasa,” katanya. Pengurus Pasar Grebek Jajanan Tradisional, Waluyati Bambang, menambahkan, pada bulan Puasa jumlah pedagang bertambah banyak. Mereka merupakan warga Kelurahan Tanjung dan luar kelurahan. ”Pada hari biasa jumlah penjual hanya 18 orang, tapi sekarang 60 orang,” katanya.
Amin, pedagang lainnya, mengatakan, biasanya berkeliling menjual makanan olahan. Namun, pada bulan Puasa dia lebih memilih bergabung dengan pedagang lainnya di pasar grebek. ”Lumayan berjualan di sini. Banyak yang beli, karena sudah menjadi pusat ngabuburit,” tuturnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar