Saya mengamati sebuah postingan di medsos yang sebenarnya merupakan postingan ringan . Sekedar memberi tahu bahwa di desanya banyak pohon buah tertentu. Saya berpikir dan menanggapi foto itu lebih serius . Saya melihat persoalan yang lebih besar daripada sekedar pohon buah tertentu yang banyak tumbuh di desa tertentu.
Kalender ini bisa menjadi pedoman yang mendukung Desa Wisata buah
Ternyata Desa desa di Kabupaten Banyumas masih banyak dijumpai pohon buah buahan jika Pemda Banyumas memberdayakan tentu bisa berkembang jadi desa wisata dan ini contoh pohon dukuh atau langsep di karanglewas
Saya membayangkan seandainya kondisi seperti itu , yaitu pohon buah-buahan yang ada di desa desa apalagi buah kategori langka atau jarang dijumpai, tetap dipertahkan jangan ditebang . Saya melihatnya sebagai potensi wisata bukan sekedar pemasok buah buah. Kalau sekedar sebagai pemasok buah buahan maka hanya berdampak pada yang punya pohon dan para penjual buah itu pun tergantung transansaksi pada saat itu . Tapi jika dikembangkan menjadi desa wisata bisa berdampak lebih luas . Misalnya kelestarian lingkungan tetap terjaga karena ada perhatian pemkab , Desa bisa lebih berkembang karena potensi lain seperti usaha UKM dan sebagainya ikut terangkat . Perwujudan desa wisata bisa berbentuk promosi bersama semua desa di kabupaten Banyumas dengan koordinasi Dinas Pariwisata dan Perdagangan serta Perhubungan serta Pertanian. Saat musim panen bisa dibuat semacam paket wisata dan festival yang menampilkan aneka kreasi olahan buah, Paket wisata bisa juga berupa wisata edukasi tentang pertanian , wisata memetik buah , dan sebagainya.
Tidak mustahil suatu saat bisa menjadi event musiman di Kabupaten Banyumas.
Yang perlu dilakukan Pemda dan instansi terkait hingga level kecamatan dan desa adalah mendata potensi setiap desa dan membuat jadwal serta paket wisata dengan memperhitungkan masa panen . Maka bisa saja dalam setahun diselenggarakan beberapa event di desa desa yang berbeda waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar