Pengurus Aliansi Pariwisata Banyumas (APB) tahun ini fokus untuk membuat paket wisata yang terintegrasi.
Program tersebut dinilai dapat memeratakan kesejahteraan antarpelaku wisata. Ketua APB, Muslimin, mengatakan, sebelum program kerja membuat paket wisata yang terintegrasi, pihaknya melakukan pendataan pelaku wisata di wilayah Banyumas.
Baik biro perjalanan, hotel, restoran, objek wisata, desa wisata, maupun para pemandu. ”Data itu dibutuhkan untuk membuat paket yang menyeluruh. Jejaring antarpelaku ini sangat dibutuhkan, sehingga nanti para pegiat wisata lainnya bisa saling membantu promosi pariwisata,” kata dia, Senin (17/4).
Wisata Alam
Menurut Muslimin, Banyumas belum memiliki paket wisata yang terintegrasi. Paket wisata yang dikenal di kalangan wisatawan hanya wisata alam di kawasan Baturraden. Meskipun masih ada potensi lainnya yang masih bisa digali. Selain menyusun paket dan data base, kata dia, program kerja APB lainnya yaitu melegalkan status keorganisasian.
Meski telah berdiri sejak lima tahun lalu, hingga saat ini organisasi yang berisi pelaku dan pegiat wisata tersebut belum memiliki badan hukum. ”Setelah pelantikan pengurus APB periode 2017-2022, organisasi yang selama ini berbentuk komunitas ini harus menjadi organisasi resmi yang diakui oleh Pemkab Banyumas.
Kami juga masih mengawal beberapa event yang digelar Pemkab Banyumas dan anggota APB lainnya,” jelasnya. Sementara itu, pengelola restoran, Sopan Sunarofat, mengatakan, pembuatan data base merupakan kebutuhan mendesak untuk pelaku wisata.
Tujuannya untuk memetakan potensi wisata yang belum terangkat. ”Selain itu, promosinya jadi lebih mudah. Misalnya ada objek wisata baru yang dikelola anggota tapi belum maksimal promosinya. Nanti dipromosikan bersamasama,” ujarnya.
sumber suara merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar