Rencana mendirikan Tourism Information Centre Banyumas masih terkatung-katung. Pasalnya, hingga saat ini layanan untuk wisatawan itu belum ada meski telah diusulkan sejak tahun 2011 lalu.
“Sebenarnya wacana ini (TIC) sudah lama, tapi belum jelas mau seperti apa bentuknya,” ujar Ketua Aliansi Pariwisata Banyumas, Muslimin, ketika ditemui kemarin.
Dia mengatakan, pendirian TIC ini sejatinya bisa dilakukan para pelaku wisata. Namun, melibatkan seluruh stakeholder yang ada.
Menurut Muslimin, TIC ini merupakan kebutuhan mendasar agar lebih fokus mempromosikan pariwisata. Layanan untuk wisatawan ini bisa dibentuk secara independen.“Saat ini destinasi wisata masih terkesan melakukan promosi sendiri-sendiri.
Termasuk instansi terkait yang juga berjalan sendiri. Seharusnya, ada sinergisitas yang baik,” katanya.
Kesamaan Persepsi
Muslimin menambahkan, wadah TIC ini juga bisa dimanfaatkan untuk membangun kesamaan persepsi.
Paling penting adalah membuat paket wisata menjadi satu kesatuan yang saling berintegrasi. Hal itu bisa disatukan dalam paket-paket wisata menarik yang ditawarkan pelaku wisata.
Terpisah, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Saptono mengatakan, rencana pembentukan pusat informasi wisata perlu dibicarakan lebih lanjut.
Terkait tempat, pihaknya bisa menyediakan apabila kebutuhan layanan ini cukup mendesak.“Di Taman Rekreasi Andhang Pangrenan ada yang bisa dimanfaatkan. Untuk teknisnya perlu dibicarakan lebih lanjut,” ujarnya.
Menurut Saptono, Pemkab berencana membangun TIC di komplek pintu gerbang Mandalawisata Baturraden. Detail Engineering Design kawasan ini pun sudah diusulkan sejak tahun lalu.
Adapun kawasan Mandalawisata Baturraden bakal dijadikan kawasan rest area sekaligus pusat informasi bagi wisatawan yang berkunjung di Banyumas. Lokasi itu juga dilengkapi dengan pusat kuliner, panggung pementasan dan tempat jamuan.
sumber Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar