Kemampuan penguasaan keterampilan perlu dimiliki kalangan guru yang akan segera memasuki masa pensiun. Dengan menguasai keterampilan, diharapkan setelah pensiun mereka dapat menciptakan sebuah usaha, sehingga dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga. Pendapat itu diungkapkan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyumas, Takdir Widagdo, kemarin.
Menurut dia, jumlah guru di Kabupaten Banyumas yang memasuki masa pensiun setiap bulan cukup banyak. Bahkan rata-rata setiap bulan, setidaknya ada sekitar 20 orang guru yang memasuki masa pensiun. Meski jumlahnya termasuk banyak, namun selama ini sebagian besar dari mereka tidak memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan. Akibatnya sebagian dari mereka tidak memiliki kesibukan, sehingga lebih banyak waktu luangnya.
Padahal dengan memiliki keterampilan, lanjut dia, setidaknya saat pensiun waktu luang mereka bisa diisi dengan menekuni keterampilan tersebut. Bahkan dengan memiliki keterampilan, tidak tertutup kemungkinan justru dapat menjadi sumber pemasukan bagi mereka dan keluarganya.
Dia mengatakan, saat masih menjadi guru, sebagian besar dari mereka fokus melaksanakan tugas sebagai pendidik. Tidak banyak di antara mereka yang memiliki keterampilan atau mampu menciptakan peluang usaha. Padahal, lanjut dia, penguasaan keterampilan cukup bermanfaat bagi mereka saat pensiun.
Bekal Keterampilan
Oleh karena itu, kalangan guru yang akan memasuki masa pensiun perlu didorong agar memiliki bekal keterampilan. Banyak sektor yang bisa dikembangkan dan dijadikan sebagai lahan usaha bagi para pensiunan guru, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan lain sebagainya.
Upaya pemberian bekal keterampilan kepada guru yang akan pensiun sudah dilakukan PGRI Kabupaten Banyumas. Di antaranya dengan memberikan pelatihan budi daya ikan sidat kepada 40 orang guru di Banyumas yang akan segera memasuki masa pensiun, barubaru ini.
Dalam kegiatan yang dibuka Bupati Banyumas, Achmad Husein ini digelar di Kampung Sidat Brilian Desa Singasari, Karanglewas dan mendatangkan tenaga ahli yang berkompeten. Menurut dia, budi daya ikan sidat memiliki prospek yang cukup bagus, sebab harga jualnya cukup tinggi. Bahkan permintaan tidak hanya datang dari pasar dalam negeri saja, tetapi juga sampai ke luar negeri, terutama ke Jepang.
Kendati demikian, untuk bisa memenuhi permintaan dari Jepang, ikan sidat yang akan dieskpor harus memenuhi kualifikasi yang diminta. Selain itu, kata Takdir, budidaya ikan sidat juga tidak terlalu sulit, bahkan tidak membutuhkan lahan yang luas. Ini sangat cocok untuk dikembangkan oleh para guru yang pensiun.
sumber Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar