Akibat tanah longsor yang terjadi tiga hari lalu, jalan wisata ke Kompleks Masjid Saka Tunggal dan Taman Kera Cikakak, Kecamatan Wangon hingga kemarin masih ditutup. Upaya pengerukan material longsor juga dilaksanakan dengan menggunakan alat berat Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Banyumas.
Kepala Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Suyitno mengatakan longsornya areal perbukitan sepanjang 30 meter dan tinggi 15 meter di atas jalan kabupaten tiga hari lalu dipicu hujan deras. Akibat longsor tersebut jalan kabupaten yang berada di RT1 RW5 Desa Cikakak itu tertutup material tanah longsor hingga ketebalan dua meter. “Sebelum alat berat ini datang, warga sekitar lokasi juga gotong royong mengeruk material longsor yang menutup jalan.
Namun ternyata hasilnya tak maksimal, untuk itulah kemudian kami minta bantuan dinas terkait,” katanya. Suyitno mengatakan jalan wisata sepanjang satu kilometer dari jalan nasional menuju kawasan wisata Saka Tunggal itu merupakan kawasan rawan longsor.
Apalagi sebagian jalan kabupaten tersebut berada di dekat tebing. Untuk itulah ia mengimbau kepada pengguna jalan dan pengunjung wisata Saka Tunggal waspada ketika melintas di jalan tersebut. “Kami berharap dengan dikerahkannya alat berat ini, seluruh material longsor yang menutup jalan kabupaten ini dapat dibersihkan sehingga jalan ini dapat segera dilintasi kendaraan,” ujarnya.
Jalan Rusak
Warga Desa Kedungwringin Kecamatan Jatilawang, Mahfud juga berharap pemerintah daerah khususnya dinas terkait dapat segera memperbaiki jalan kabupaten di wilayah Kedungwringin yang rusak berat. Jalan yang berada di wilayah Kauman dan pemukiman warga desa ini sudah lama rusak dan perlu segera diperbaiki.
“Karena sesuai dengan kewenangannya, desa tak bisa memperbaiki jalan kabupaten yang rusak meski berada di dekat permukiman warga. Makanya kami berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang ada di lokasi tersebut,” katanya. Sementara itu kerusakan jalan kabupaten juga terdapat di jalur Purwojati-Cilongok tepatnya di Desa Purwojati. Jalan kabupaten yang ada sepanjang 300 meter di desa tersebut sudah rusak berat.
Selain berlubang, jalan tersebut juga bergelombang sehingga rawan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. “Kami berharap segera ada penanganan terhadap jalan kabupaten ini. Karena kalau dibiarkan maka kelancaran lalu lintas akan terganggu,” kata Nur Salis, warga Purwojati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar