Tolong Jangan ditiru
Pasukan Selfie Perusak Datang Lagi.Setelah Taman Bunga Amarillys Jogja, kini Taman Bunga Kebun Raya Baturaden yang baru diresmikan 5 hari sudah rusak diinjak-injak Alayer Selfie Maniac!
Foto berikut adalah bukti karakter remaja yag rusak . inilah generasi penerus bangsa saat ini.semua ini tak lepas dari pengaruh media sosial yang berkembang saat ini. Berakibat vatal terhadap perubahan karakter .
Kronologinya: Media sosial--->Pembentukan karakter---> Fenomena selfie ---> Kerusakan lingkungan atau Keselamatan diri
Inilah akibat fenomena
Fenomena ini juga terkait dengan isi potingan saya : Berpikir melalui gambar
http://sitoneizer.blogspot.co.id/2015/12/berpikir-melalui-gambar.html
Ganjar Sentil Perusak Taman Bunga di Kebun Raya Baturraden
(29 Desember 2015 suaramerdeka.com )-
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyentil penghobi foto selfie
yang merusak taman bunga di Kebun Raya Baturraden. Kerusakan diakibatkan
karena terinjak saat pengunjung melakukan foto selfie di tengah area
taman bunga.
Hal itu disampaikan Gubernur pada saat teleconference acara Bank Indonesia bersama para pemangku kepentingan di Hotel Aston Purwokerto, Selasa (29/12). Dia mengaku mendapat banyak laporan mengenai kerusakan taman bunga itu melui media sosial.
“Ini (keberadaan taman bunga,red) merupakan barang baru, makanya menarik minat banyak orang untuk datang. Tanaman baru ditanam digunakan untuk berfoto selfie. Perilaku kita terhadap lingkungan harus dijaga,” kata dia.
Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Baturraden, Ammy Rita Manulu, mengatakan bernecana akan membuat spot khusus bagi para pengunjung yang akan berfoto selfie. Di situ akan disiapkan pos penjagaan dan tiket.
“Kami akan buat sudut foto tersendiri, nanti ada jalan yang ke tengah (taman bunga). Kami mmeinta masyarakat tidak egois, jangan hanya karena kesenangan pribadi masyarakat justru merusak kepentingan umum,” ujar dia.
Di taman bunga itu sedikitnya terdapat 12 jenis bunga. Sebagian besar bunga yang rusak berada di area taman yang ditanami jenis Miana Daun Merah. Bunga dengan lebar sekitar 30-40 centimeter ditanam sebanyak 4-5 baris.
Hal itu disampaikan Gubernur pada saat teleconference acara Bank Indonesia bersama para pemangku kepentingan di Hotel Aston Purwokerto, Selasa (29/12). Dia mengaku mendapat banyak laporan mengenai kerusakan taman bunga itu melui media sosial.
“Ini (keberadaan taman bunga,red) merupakan barang baru, makanya menarik minat banyak orang untuk datang. Tanaman baru ditanam digunakan untuk berfoto selfie. Perilaku kita terhadap lingkungan harus dijaga,” kata dia.
Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Baturraden, Ammy Rita Manulu, mengatakan bernecana akan membuat spot khusus bagi para pengunjung yang akan berfoto selfie. Di situ akan disiapkan pos penjagaan dan tiket.
“Kami akan buat sudut foto tersendiri, nanti ada jalan yang ke tengah (taman bunga). Kami mmeinta masyarakat tidak egois, jangan hanya karena kesenangan pribadi masyarakat justru merusak kepentingan umum,” ujar dia.
Di taman bunga itu sedikitnya terdapat 12 jenis bunga. Sebagian besar bunga yang rusak berada di area taman yang ditanami jenis Miana Daun Merah. Bunga dengan lebar sekitar 30-40 centimeter ditanam sebanyak 4-5 baris.
Dinas Bakal Awasi Pengunjung
Kebun Raya Baturraden yang baru diresmikan Sabtu (19/12), kondisinya
memprihatinkan. Banyak bunga yang rusak akibat pengunjung yang tidak
bertanggung jawab. Mereka sengaja selfie di tengah-tengah bunga dan
menginjak tanaman yang ada di kebun raya milik Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan pantauan Radarmas, sejumlah bunga terlihat mati dan berserakan yang diduga akibat terinjak-injak pengunjung. Kini untuk mengantisipasi ulah pengunjung, dibuat pagar bambu yang mengelilingi bunga tersebut.
Aktivis Biodiversity Society, Apris Nur Rakhmadani mengatakan, rusaknya beberapa tanaman karena perilaku pengunjung yang kurang mengindahkan peringatan. Karena kebun raya tujuannya untuk edukasi dan konservasi. “Melihat fungsi tersebut, harusnya pengunjung menyadari,” katanya.
Ia berharap kepada pengelola untuk menindak tegas pengunjung yang tidak mengindahkan peringatan. “Para pengelola mempunyai tanggung jawab untuk mengedukasi pengunjung, supaya mereka sadar akan kebun raya satu-satunya di Jawa Tengah ini,” ujarnya.
Terpisah, Bupati Banyumas Ir H Achmad Husein mengaku siap membantu mengamankan Kebun Raya Baturraden dari serbuan para pengunjung yang tidak bertanggung jawab apabila pihak provinsi memintanya. “Jadi itu milik Provinsi Jateng, Pemkab akan membantu kalau provinsi memerintahkan,” kata dia.
Menurut dia, walaupun Kebun Raya Baturraden berada di Kabupaten Banyumas, namun Pemkab Banyumas tidak bisa ikut andil secara langsung.
Ditambahkan Wakil Bupati Banyumas dr Budhi Setiawan, Kebun Raya Baturraden adalah kewenangan provinsi. “Pak Ganjar sudah menginstruksikan cukup jelas, pemda Banyumas ikut mengimbau dan koordinasi kepada para petugas,” kata dia.
Koordinasi melalui Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas. “Jadi Dinporabudpar nantinya bertugas untuk membantu mengawasi serbuan para selfie,” kata dia.
Sebelumnya, kasus rusaknya Kebun Raya Baturraden telah menyebar di media sosial. Para pengunjung nekat berfoto dan merusak tatanan kebun raya dengan berbagai macam bunga. Atas kejadian tersebut, banyak kecaman di media sosial baik ditunjukan para pengunjung ataupun pengelola kebun raya yang tidak memberikan peraturan yang ketat.
Berdasarkan pantauan Radarmas, sejumlah bunga terlihat mati dan berserakan yang diduga akibat terinjak-injak pengunjung. Kini untuk mengantisipasi ulah pengunjung, dibuat pagar bambu yang mengelilingi bunga tersebut.
Aktivis Biodiversity Society, Apris Nur Rakhmadani mengatakan, rusaknya beberapa tanaman karena perilaku pengunjung yang kurang mengindahkan peringatan. Karena kebun raya tujuannya untuk edukasi dan konservasi. “Melihat fungsi tersebut, harusnya pengunjung menyadari,” katanya.
Ia berharap kepada pengelola untuk menindak tegas pengunjung yang tidak mengindahkan peringatan. “Para pengelola mempunyai tanggung jawab untuk mengedukasi pengunjung, supaya mereka sadar akan kebun raya satu-satunya di Jawa Tengah ini,” ujarnya.
Terpisah, Bupati Banyumas Ir H Achmad Husein mengaku siap membantu mengamankan Kebun Raya Baturraden dari serbuan para pengunjung yang tidak bertanggung jawab apabila pihak provinsi memintanya. “Jadi itu milik Provinsi Jateng, Pemkab akan membantu kalau provinsi memerintahkan,” kata dia.
Menurut dia, walaupun Kebun Raya Baturraden berada di Kabupaten Banyumas, namun Pemkab Banyumas tidak bisa ikut andil secara langsung.
Ditambahkan Wakil Bupati Banyumas dr Budhi Setiawan, Kebun Raya Baturraden adalah kewenangan provinsi. “Pak Ganjar sudah menginstruksikan cukup jelas, pemda Banyumas ikut mengimbau dan koordinasi kepada para petugas,” kata dia.
Koordinasi melalui Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas. “Jadi Dinporabudpar nantinya bertugas untuk membantu mengawasi serbuan para selfie,” kata dia.
Sebelumnya, kasus rusaknya Kebun Raya Baturraden telah menyebar di media sosial. Para pengunjung nekat berfoto dan merusak tatanan kebun raya dengan berbagai macam bunga. Atas kejadian tersebut, banyak kecaman di media sosial baik ditunjukan para pengunjung ataupun pengelola kebun raya yang tidak memberikan peraturan yang ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar