20 Pasar Belum Capai Target Retribusi
(12 December 2015, Radar Banyumas)
Sebanyak 20 pasar di Kabupaten Banyumas, hingga 30
November 2015 belum mencapai target penerimaan pelayanan retribusi yang
ditetapkan.
Kepala Bidang Pasar dan PKL Dinperindagkop Kabupaten Banyumas Amrin Ma’ruf mengatakan, dari 26 pasar hanya enam pasar yang telah mencapai target. “Tertinggi Pasar Larangan dengan 149,13 persen, Situmpur dengan 132,71 persen, UPT Sokaraja dengan 114, 05 persen, Pon dengan 111,22 persen, Legok 101,34 persen, dan Mina Restu 101,12 persen,” katanya.
Duapuluh pasar yang belum mencapai target retribusi yakni UPT Ajibarang, UPT Wage, UPT Wangon, Karanglewas, Sarimulyo, Cilongok, Banyumas, Manis, sumpiuh, Peksi Bacingah, Jatilawang, Tambak, Buntu, sangkal Putung, Pahing, Kemukusan, Wijahan, Karangtengah, Cikebrok dan Kober.
Target penerimaan pelayanan dari retribusi pasar untuk tahun 2015 mencapai Rp 4,3 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2014 yang hanya Rp 4,2 miliar. “Target hingga November 2015 telah mencapai Rp 4.354.483.372. Untuk pasar yang belum mencapai target retribusi per November, saya tetap optimis hingga akhir tahun 2015 nanti semuanya dapat mencapai target,” tuturnya.
Dikatakan, salah satu kendala yang kerap ditemui di lapangan yaitu banyak pedagang yang tidak berjualan. “Di Pasar Peksi Bacingah dan Pahing yang memiliki persentase terendah hingga November, kondisinya pedagang disana kadang berangkat kadang tidak. Padahal saat ini kita masih menarik retribusi per hari,” papar dia.
Untuk Pasar Pahing, Amrin mengakui, kondisi pasar memang memprihatinkan. “Pada tahun 2016 Pasar Pahing masuk dalam rencana pasar yang akan direvitalisasi. Dengan dana mencapai Rp 1,8 miliar dari luncuran dana alokasi khusus (DAK) tambahan tahun 2015. Pasar Pahing akan kita benahi,” ujarnya..
Kepala Bidang Pasar dan PKL Dinperindagkop Kabupaten Banyumas Amrin Ma’ruf mengatakan, dari 26 pasar hanya enam pasar yang telah mencapai target. “Tertinggi Pasar Larangan dengan 149,13 persen, Situmpur dengan 132,71 persen, UPT Sokaraja dengan 114, 05 persen, Pon dengan 111,22 persen, Legok 101,34 persen, dan Mina Restu 101,12 persen,” katanya.
Duapuluh pasar yang belum mencapai target retribusi yakni UPT Ajibarang, UPT Wage, UPT Wangon, Karanglewas, Sarimulyo, Cilongok, Banyumas, Manis, sumpiuh, Peksi Bacingah, Jatilawang, Tambak, Buntu, sangkal Putung, Pahing, Kemukusan, Wijahan, Karangtengah, Cikebrok dan Kober.
Target penerimaan pelayanan dari retribusi pasar untuk tahun 2015 mencapai Rp 4,3 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2014 yang hanya Rp 4,2 miliar. “Target hingga November 2015 telah mencapai Rp 4.354.483.372. Untuk pasar yang belum mencapai target retribusi per November, saya tetap optimis hingga akhir tahun 2015 nanti semuanya dapat mencapai target,” tuturnya.
Dikatakan, salah satu kendala yang kerap ditemui di lapangan yaitu banyak pedagang yang tidak berjualan. “Di Pasar Peksi Bacingah dan Pahing yang memiliki persentase terendah hingga November, kondisinya pedagang disana kadang berangkat kadang tidak. Padahal saat ini kita masih menarik retribusi per hari,” papar dia.
Untuk Pasar Pahing, Amrin mengakui, kondisi pasar memang memprihatinkan. “Pada tahun 2016 Pasar Pahing masuk dalam rencana pasar yang akan direvitalisasi. Dengan dana mencapai Rp 1,8 miliar dari luncuran dana alokasi khusus (DAK) tambahan tahun 2015. Pasar Pahing akan kita benahi,” ujarnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar