Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Jumat, 02 Maret 2018

Rencana Pembangunan Politeknik Olahraga Purwokerto

Rencana pendirian Politeknik Olahraga Purwokerto akan dibahas dalam workshop di hotel Ashton, Purwokerto, Sabtu (3/3). Pembicara yang akan hadir Dr Budhi Dharma (dosen ITB) dan Prof Dr Satrio Sumantri Brojonegoro (mantan Dirjen Dikti).
Rencana itu dikatakan Ketua Yayasan Pedoramas Prof Drs Rubijanto Misman, selaku perintis Politeknik tersebut. Budhi Darma adalah pengurus pusat persatuan atletik Indonesia (PASI) dan IAAF (badan dunia atletik) serta mantan atlet nasional lontar martil nasional. Mengenai tujuan Politeknik, Rubi yang mantan Rektor Unsoed mengatakan akan dikaji dari workshop itu. Dia memiliki gambaran lembaga itu menggarap tiga hal, yaitu mencetak pelatih bertaraf nasional dan internasional, membina bibit atlet dari SMA, dan memberi materi tentang industri olahraga.
Selasa (27/2), Pedoramas berkoordinasi dengan lembaga-lembaga di jajaran Pemkab Banyumas. Saat itu semua menyatakan siap mendukung. Kemendiknas sudah merencanakan membina olahragawan mulai tingkat SMP. Dinas itu akan membuat 10 SMP yang menerima siswa atlet. Selain itu, dinas-dinas sepakat membangun gedung untuk pendidikan, yang dilengkapi peralatan kebugaran. Lokasi paling ideal adalah di utara lapangan tenis GOR Satria. Gedung berlantai empat.
’’Pemkab mendukung habis-habisan.’’ Politeknik itu, jelas Rubi, ke depan menjadi milik Pemkab Banyumas. Dia mengakui ada pertanyaan apakah boleh. Dia balik bertanya, apakah hal itu dilarang.
’’Memang aturan belum ada, kenapa tidak berani mengajukan.’’ Pendirian Politeknik itu juga untuk memajukan olahraga. Di Purwokerto tersedia fasilitas olahraga, yang belum dimanfaatkan maksimal. Untuk itu diperlukan kreativitas dari para pelaku olahraga di seluruh Indonesia. Dalam pertemuan dengan forum rektor, katanya, Presiden Jokowi sampai menantang perguruan tinggi membuat fakultas sepak bola. Itu mungkin karena prihatin Indonesia kalah terus. Ke depan terbuka kemungkinan program studi baru.

Update info

Politeknik Keolahragaan Dibutuhkan

Politeknik Keolahragaan Banyumas sangat dibutuhkan. Pendirian lembaga tersebut juga mendapat dukungan dari masyarakat. Pengurus PB PASI, IAAF, dan mantan atlet nasional, Budi Dharma Sidi mengatakan, Politeknik Keolahragaan adalah terobosan bagus.
Mendirikan institusi tidak mudah. Hal itu disampaikan dalam workshop Pendirian Politeknik Keolahragaan di Purwokerto, Sabtu (3/3), diselenggarakan oleh Yayasan Peduli Olahraga Banyumas (Pedoramas). Sebagai narasumber dalam acara tersebut Prof Dr Satriyo Soemantri Brojonegoro (mantan Dirjen Dikti) menyampaikan materi menyangkut kelembagaan, adapun Dr Ir Budi Dharma Sidi (pengurus PB PASI, IAAF, dosen ITB, dan mantan atlet nasional) membahas politeknik dan industri olahraga.
Kegiatan ini dihadiri Kabag Kesra Pemkab Banyumas Fatikul Ikhsan, Wakil Ketua DPRD Supangkat, Wakil Ketua Komisi D DPRD Shinta Laila, Ketua Umum KONI Banyumas Bambang Setiawan, mantan Ketua KONI Sukardi, pengurus KONI Cilacap dan Purbalingga, dan beberapa pengurus cabang olahraga setempat.
Shinta Laila menjelaskan, legislatif mendukung pendirian Politieknik Keolahragaan. Keberadaan institusi itu akan membawa dampak positif luas. Atlet dan bibit atlet akan lebih bergairah. "Sektor ekonomi juga ikut menikmati, karena dunia olahraga lebih semarak. Di Purwokerto sering digelar kejuaraan besar," ujarnya. Sementara Fatikul Ikhsan menanyakan, bagaimana mendirikan Politeknik Keolahragaan yayasan, apakah harus ada MoU yayasan dengan pemkab.

Olahraga Banyumas Tak Pernah Sepi

  • Pendirian Politeknik Nambah Semarak
SELAMA lebih dari seperempat abad, sejak 1989, dunia olahraga Kabupaten Banyumas tak pernah sepi, baik dari segi prestasi maupun kegiatan. Fasilitas juga bertambah terus, walau tidak secepat kota-kota provinsi. Salah satu indikator frekuensi kegiatan olahraga di masyarakat meningkat. Di Porda, kini Porprov, Banyumas selalu masuk peringkat elite, tiga besar. Puncaknya pada Porda 2005 juara umum I.
Hingga kini, Banyumas satu-satunya daerah non- Semarang yang pernah meraih prestasi itu. Di setiap PON, ada atlet Banyumas di kontingen Jateng, dan di banyak SEAGames ada olahragawan Banyumas di kontingen merah putih. Semua itu berkat kerja keras atlet dan stakeholder olahraga, didukung Pemkab, baik moral, spiritual, dana, maupun fasilitas.
Berikut prestasi Banyumas berdasarkan catatan di KONI setempat. Porda 1983 urutan 13, 1987 urutan 3, Porda 1991, 1995 dan 2001 selalu urutan II, 2005 juara umum, Porprov 2009 dan 2013 urutan III.
Fasilitas Andalan
Fasilitas yang tersedia dan menjadi andalan dalam pembangunan olahraga prestasi adalah kolam renang bertaraf nasional Tirta Kembar, dan kompleks GOR Satria Purwokerto. Saat Banyumas tuan rumah Porprov 2013, GOR Satria untuk memainkan 15 cabang olahraga.
Yaitu sepak bola, panjat tebing, futsal, bola voli indoor, bola voli pantai, bola basket, bulu tangkis, drum band, tenis lapangan, menembak, sirkuit BMX, sepatu roda, dan semua cabang bela diri, balap motor, dan senam. Kegiatan olahraga masyarakat atau rekreasi yang bertujuan menjaga kesehatan juga marak.
Setiap pagi, ratusan warga berolahraga jalan cepat dan tiap Minggu jumlahnya lebih banyak. Melihat fakta tersebut, rencana pendirian Politeknik Keolahragaan mendapat dukungan banyak pihak. Menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD Banyumas, Shinta Laila, keberadaan institusi pendidikan olahraga itu akan meningkatkan lagi dunia olahraga. Sektor ekonomi juga diuntungkan. 
Sumber Suara Merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...