Semakin lesunya bisnis angkutan umum yang ada saat ini semakin membuat kelayakan dan kualitas angkutan umum makin memprihatinkan. Pengguna angkutan umum asal Purwokerto, Iva Hidayah mengatakan hal tersebut.
Ia menyatakan prihatin dengan kualitas kenyamanan hingga keamanan angkutan umum. Apalagi dari pengalamnnya memanfaatkan angkutan umum, ia melihat banyak angkutan yang sudah dalam kondisi yang tua. ”Sebagian komponen yang terlihat khususnya yang terbuat dari besi banyak yang berkarat. Lajunyapun sudah tak halus lagi menandakan mesin sudah mulai tak terawat, ” jelasnya.
Meski demikian karena kebutuhan akan angkutan umum, membuatnya tetap memanfaatkan angkutan umum tersebut. Ia berharap ke depan pemerintah juga bisa memperhatikan kondisi angkutan umum yang makin tergusur kendaraan pribadi. ” Saat ini memang lebih banyak orang menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum. Makanya ini tantangan bagi pengusaha angkutan termasuk di wilayah Banyumas pinggiran, ” jelasnya.
Ketua Koperasi AKDPMandiri, Ahmad Fadli tak menampik soal kelayakan angkutan umum yang sebagian besar semakin menurun. Menurutnya saat ini juga banyak kendaraan yang umur kalayakannya sudah kadaluarsa.
Ini tak lain karena terpengarih dengan menurunnya animo masyarakat terhadap angkutan umum. ”Ini juga menjadi keprihatinan kami kepada awak angkutan umum. Apalagi mereka kuga harus menghadapi potensi kenaikan bahan bakar hingga makin mahalnya komponen kendaraan, ” jelasnya.
Terkait hal itulah, Fadli berharap kepada pemerintah untuk bisa memberikan sejumlah kebijakan yang pro terhadap pengusaha angkutan. Kebijakan tentang kredit, pajak kendaraan hingga kebutuhan komponen kendaraan diharapkan semakin banyak membantu para awak dan pengusaha angkutan. ”Makanya dengan berkoperasi, kami juga berusaha untuk bersama-sama memecahkan berbagai pwrmasalahan tersebut.
sumber Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar