Sebenarnya
saya tak terlalu berharap terjadi pemekaran kabupaten Banyumas. Saya lebih
berharap adanya pemerataan pembangunan, berupa pembangunan infrastruktur dan
berbagai fasilitas vital yang selama ini menumpuk di ibukota kabupaten , lebih
terbagi ke 4 pusat sub wilayah berdasarkan perda RDTRK yang berakhirtahun 2015.
Akan tetapi sudah beredar informasi bahwa pemekaran antara Kabupaten banyumas
dan Kotya Purwokerto adalah keputusan daerah dalam hal ini eksekutif dan
leglisatif pada tahun 2004-an, maka saya berharap semoga itu bisa
mensejaherakan masyarakat sebagai tujuan utama pemekaran itu. Untuk Kota
Purwokerto mungkin tak terllau lmenjadi kendala besar terkait pembiayaan dan
sumber PAD, namun bagi kabupaten Banyumas selain sumber PAD yang juga menjadi
problem adalah kondisi geografis yang luas antara barat dan timur. Sehingga
seperti apa yng dikatakan oleh pak Wakil Bupati bahwa sebaiknya pemekaran
wilayah itu menjadi 3 Kabupaten kota, masing masing kota Purwokerto, Kabupaten
Banyumas dan Kabupaten Ajibarang. Namun jika kembali ke masalah kabupaten maka
jelas akan sangat berat secara daya saing dan keuangan, anggaran yang
seharusnya digunakan untuk membangun infrastruktur dan pelayanan terhadap masyarakat
bisa teralihkan menjadi membangun kantor dan gaji pegawai. Ini sebuah kerugian
yang tentu bukan tujuan pemekaran yang intinya adalah pemenuhan atas kebutuhan
masyarakat . Menurut saya Kabuapten tetap satu yaitu Banyumas yang meliputi
wilayah antara Lumbir dan Tambak. Nah, bagaimana solusi agar jauhnya jarak
antara 2 wilayah ini ke pusat pemerintahan tidak menjadi kendala? Saya punya
ide antara lain :
1.
Wangon dan Kota Banyumas dijadikan pusat
pemerintahan ( ibukota bersama) dengan rincian Kantor Muspida berada di Kota
Banyumas, dan perkantoran dinas instansi berada di Wangon. Kota Banyuimas saat
ini sudah ada kantor Pengadilan Negeri/agama, Kejkasaan Negeri , Rutan, tinggal
membangun kantor Muspida lainnya. Serta Dinas pariwisata sebaiknya di Banyumas,
karena yang akan menghandle kota tua Banyumas yang potensinya harus
dimaksimalkan.
2.
Sementara
di Wangon dibangun Perkantoran terpadu dengan membangun sebuah gedung yang bisa
menangani semua kegiatan kedinasan ( gedung terpadu) untuk menghemat lahan,
meningkatkan efisiensi biaya dan meminimalisir alih fungsi lahan pertanian.
Bisa dengan membangun gedung misalnya berlantai 6 dengan yang masing masing
lantainya terbagi menjadi beberapa kantor. Untuk yang langsung berhubungan
dengan pelayanan masyarakat ditempatkan di lantai terbawah misalnya Dinas
Tenaga Kerja, Dinas Kependudukan dan Catan sipil, Dinas Pendidikan, dan
sebagainya.
3.
Bagaimana dengan pelayanan masyarakat di wilayah
timur? Perlu dibangun sebuah kantor cabang di Banyumas yang menangani pelayanan
yang vital seperti pelayanan catatan sipil, tenaga kerja dan sejenisnya.
4.
Semua kantor Kecamatan dimaksimalkan fungsinya
sepetrti yang sudah mulai berjalan seperti saat ini yaitu ke fungsi perijinan.
5.
Infrastruktur vital dibangun di semua ibukota
kecamatan dalam hal ini, harus dibangun Pedestrian (trotoar) yang baik,
dilengkapi tanaman peneduh dan lampu jalan, memiliki taman kota atau Ruang
terbuka hijau, pengaspalan di semua ruas jalan desa dan dalam kota,
6.
Membangun infrastruktur serbaguna seperti embung
yang dilengkapi taman , serta kebun buah, selain berfungsi sebagai pensuplai
air saat kemarau dan pengairan bagi perkebunan, juga bisa menjadi objek wisata
yang potensial menjadi daya tarik wisatawan sekaligus memberdayakan PKL dengan
mendirikan stand di lokasi khusus.
7.
Memaksimalkan Biolita yang saat ini terbatas
untuk mengolah limbah tahu di Cilongok, dibangun di daerah lain untuk mengolah
limbah organik rumah tangga. Selain itu juga dibangun Tempat pengolahan sampah
terpadu yang mana bukan sekedar memusnahkan sampah tapi juga bisa meanfaatkan
sampah untuk fungsi lain seperti daur ulang sampah plastik, kertas dan logam.
8.
Instansi pemerintah membina masyarakat , membangun
kemitraan dan koperasi yang masing masing memanfaatkan segala potensi daerahnya
di bidang industri rakyat baik itu penhasil produk makanan / kuliner, barang
kerajinan maupun perkakas atau banrang kebutuhan ( peralatan , genteng, batu
bata, mebel dll), membantu memasarkan dengan bekerja sama dengan pelaku usaha
pasar modern, membuat sentra penjualan
baik di dekat lokasi wisata unggulan maupun memasarkan di dareah lain atau bahkan ekspor.
9.
Membangin infastruktur ke semua lokasi wisata,
memberdayakan penduduk lokal untuk ikut serta mengelola tempat wisata, membuat
paket wisata terpadu kepada wisatawan beserta segala akomodasinya serta tak
kalah penting adalah menampilkan atau menyajikan sega potensi masyarakatnya
sehingga tujuan utama keberhasilan pariwisata berupa terulanganya kunjungan ,
lamanya tinggal sertra banyaknya belanja bisa tercapai.
Semoga hal hal ini bisa terwujud
, sehingga Pemekaran Wilayah bisa mejadi solusi terhadap terciptanya
kesehjahteraan msyarakat bukan malah membebani anggaran dengan membiayai
anggaran pegawai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar