Perajin Batik Makin Kebanjiran Order
Pasca Dapat Hak Cipta
BANYUMAS- Setelah motif batik Kharisma mendapat hak cipta dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), pesanan batik Desa Dawuhan semakin bertambah.
Perajin Batik Desa Dawuhan, Dwi Nurayati (37) mengatakan, sejak mendapat hak cipta dan diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo Senin (11/4) lalu di Brebes, batik Desa Dawuhan semakin dikenal masyarakat luas.
Dia mengakui, pesanan kini semakin bertambah. “Pesanan bertambah, meski sedikit demi sedikit. Dapat hak ciptanya juga baru satu minggu. Kami mengakui kini banyak yang mulai kenal batik Dawuhan,” ujarnya.
Dwi menjelaskan, Desa Dawuhan lebih sering mendapat pesanan untuk membuat batik seragam karyawan, PKK, maupun perangkat desa. Sekali pesan biasanya sekitar lima hingga 20 batik.
“Kalau kami, kebanyakan pelanggan beli untuk seragam. Kalau pemasaram ketika itu masih dari mulut ke mulut, misalnya rekan kerja suami,” jelasnya.
Dia berharap, order batik Desa Dawuhan semakin bertambah, apalagi untuk motif batik kharisma yang menceritakan tentang Kalibening Dawuhan.
Dia menambahkan, karena batik Dawuhan mendapat hak cipta, perajin batik Desa Dawuhan mendapat kesempatan belajar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.
“Hari ini (kemarin,red), ibu Husein berkunjung dan mengabarkan bahwa saya diundang untuk ikut pelatihan desain batik di Semarang. Saya berharap, home industri batik di Dawuhan semakin maju,” imbuhnya
Perajin Batik Desa Dawuhan, Dwi Nurayati (37) mengatakan, sejak mendapat hak cipta dan diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo Senin (11/4) lalu di Brebes, batik Desa Dawuhan semakin dikenal masyarakat luas.
Dia mengakui, pesanan kini semakin bertambah. “Pesanan bertambah, meski sedikit demi sedikit. Dapat hak ciptanya juga baru satu minggu. Kami mengakui kini banyak yang mulai kenal batik Dawuhan,” ujarnya.
Dwi menjelaskan, Desa Dawuhan lebih sering mendapat pesanan untuk membuat batik seragam karyawan, PKK, maupun perangkat desa. Sekali pesan biasanya sekitar lima hingga 20 batik.
“Kalau kami, kebanyakan pelanggan beli untuk seragam. Kalau pemasaram ketika itu masih dari mulut ke mulut, misalnya rekan kerja suami,” jelasnya.
Dia berharap, order batik Desa Dawuhan semakin bertambah, apalagi untuk motif batik kharisma yang menceritakan tentang Kalibening Dawuhan.
Dia menambahkan, karena batik Dawuhan mendapat hak cipta, perajin batik Desa Dawuhan mendapat kesempatan belajar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.
“Hari ini (kemarin,red), ibu Husein berkunjung dan mengabarkan bahwa saya diundang untuk ikut pelatihan desain batik di Semarang. Saya berharap, home industri batik di Dawuhan semakin maju,” imbuhnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar