*RMOL*.
Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membentuk enam desa
rintisan mandiri usaha atau Desa Entrepreneurship. Masing-masing desa
memiliki produk unggulan dan branding daerah berbeda.
"Keenam
desa ini merupakan desa pilot project desa entrepreneurship. Ke depan
diharapkan bisa memuka lapangan kerja untuk umur produktif," kata Kepala
Bidang Pemberdayaan Ekonomi, Sumber Daya Manusia dan Teknologi Tepat
Guna Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (Bapermas PKB) Banyumas, Amrin Makruf, Jumat (14/8).
Keenam desa ini adalah, Desa Cingebul dengan produk utama merica dan
jamur tiram, lalu Desa Gumelar dengan produk tapioka dan kambing etawa,
kemudian Desa Pesantren dan Tambak dengan konsentrasi produk olahan dari
peternakan bebek dan mentok. Terakhir desa Kebocoran dan Piyasa dengan
produk pertanian dan perikanan.
"Dari 351 desa yang ada di Banyumas, hanya enam desa yang terpilih melakukan kegiatan (usaha mandiri) ini," ungkapnya.
Amrin menjelaskan rintisan desa entrepreneurship adalah konsep
pembangunan perdesaan dengan mendorong pengembangan usaha menengah
keuangan mikro (UMKM) dan kelompok usaha berbasis potensi desa.
"Masing-masing desa akan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk
mengelola potensi desa dengan unit usahanya," jelasnya.
Desa
usaha mandiri (entrepreneurship) ini, kata dia, merupakan konsep Bupati
Banyumas untuk mendampingi program gubernur soal desa berdikari.
Amrin mengaku optimis Berkembangnya UMKM ini bakal membuka lapangan
kerja baru sehingga bisa menggerakan kehidupan ekonomi masyarakat desa.
*[ysa]*
RMOL 14 AGUSTUS 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar