Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Senin, 25 September 2017

Mendoan Merah, Adaptasi Mendoan Agar Eksis di Era Globalisasi


Mendoan merupakan salah satu kuliner khas Bnayumas yang saat ini mula diakui keberadaannya baik oleh masyarakat Banyumas sendiri maupun masyarakat luar.Masyarakat Banyumas mengakui bahwa mendoan merupakan produk yang perlu dilestarikan sebagai baian dari nguri uri budaya tentu disamping karena citarasanya yang nikmat.

Mendoan merupakan bagian dari kebudayaan. Yang pada awalnya akrab dengan dunia masyarakat umum atau wong cilik tapi sekarang dengan masuknya kuliner mendoan ke hotel berbintang tentu mengangkat citra mendoan ke tempat yang lebih tinggi.

Beberapa tahun lalu sempat terjadi polemik dengan adanya klaim nama mendoan oleh pihak swasta karena telah mendaftar namanya sebaa merk dagang ke kementrian terkait . Namun gelombang protes besar-besaran dari banyak kalangan  yang tetap mendukung agar mendoan sebagai milik publik merupakan kesatuan produk dan nama yang tidak bisa dipisahkan. Sampa bupati Banyumaspun turun tangan dan kasus hebohnya mendoan sempat menjadi trending topik pada tahun tersebut di media Detik.com.

Mendoan yang awalnya merupakan makanan biasa ternyata memiliki efek luar biasa. Kita sangat bangga dengan mendoan. Nah saat ini ternyata banyak pihak yang kreatif dalam mengolah mendoan dengan membuat resep baru yang bisa menambah variasi mendoan itu sendiri mula dari jenis sambel yang melengkapi untuk disantap bersama mendoan maupun penampilan mendoan yang kekinian seperti mendoan merah.

Resep yang seperti ini semoga menambah nilai daya tarik mendoan agar semakin menarik  lagi  bagi kalangan muda dan masyarakat yang lebih luas.

Salah satunya mendoan merah yang dijual di salah satu warung di kawasan selatan gunung Slamet ini. Foto kiriman Erna Kurniasih


Menurut informasi yang saya telusuri diketahui bahwa mendoan merah dibuat dari tepung adonan campuran dari buah naga dan irisan cabe rawit. Di lokasi lan mungkin saja dicampur stroberi  untuk mendaptkan warna merah. Kreativitas seperti ini perlu diapresiasi karena ikut serta melestarikan mendoan tentu untuk menyasar penikmat kuliner yang saat ini penuh dengan kebaruan atau buadaya masa kini. Tentu saja tetap ada penikmat mendoan yang milih cita rasa orijinal . Apapun variasinya Menodan tetaplah mendoan yang rasanya nikmat dan sudah melekat sebagai baian dari gaya hidup masyarakat Banyumas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...