"The Point of No Return" (tidak ada
jalan untuk kembali) bisa kita
artikan: satu-satunya peluang
adalah terus melangkah dan
menaklukkan apa pun yang ada di
hadapan kita.
Seseorang yang menghadapi
“jalan buntu” akan menghadapi
dua kemungkinan. Pertama, ia
akan menerima apa adanya dan
menyerah pada nasib sampai
akhirnya mati sia-sia. Atau kedua,
ia berpikir dan mengerahkan
segala upaya dan kemampuannya
untuk menemukan jalan selamat.
Keadaan terdesak, tak selalu merupakan akhir dari segalanya. Untuk mereka yang mau mengeksplorasi segala sumber daya, justru akan menemukan kreativitasnya. Ada banyak orang yang setelah di-PHK dan gagal menemukan pekerjaan baru, justru berhasil membangun usaha sendiri. Karena mereka tak ada pilihan lain, satu-satunya cara bertahan hidup adalah fokus pada usaha kecilnya. Lama-lama usaha itu semakin berkembang dan mereka malah sukses jadi pengusaha, dengan pendapat jauh lebih besar dari gaji sebelumnya.
Karena itu, ketika kita menghadapi masalah yang sulit dipecahkan, tak perlu merasa hidup akan berakhir. Mungkin di sanalah, sumber sukses kita tersembunyi. Kuncinya adalah: fokus mencari solusi. Jika masalah terpecahkan, sukses siap menjemput.
Keadaan terdesak, tak selalu merupakan akhir dari segalanya. Untuk mereka yang mau mengeksplorasi segala sumber daya, justru akan menemukan kreativitasnya. Ada banyak orang yang setelah di-PHK dan gagal menemukan pekerjaan baru, justru berhasil membangun usaha sendiri. Karena mereka tak ada pilihan lain, satu-satunya cara bertahan hidup adalah fokus pada usaha kecilnya. Lama-lama usaha itu semakin berkembang dan mereka malah sukses jadi pengusaha, dengan pendapat jauh lebih besar dari gaji sebelumnya.
Karena itu, ketika kita menghadapi masalah yang sulit dipecahkan, tak perlu merasa hidup akan berakhir. Mungkin di sanalah, sumber sukses kita tersembunyi. Kuncinya adalah: fokus mencari solusi. Jika masalah terpecahkan, sukses siap menjemput.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar