Asalamualaikum warga Banyumas saya warga karang kemojing kec Gumelar kab Banyumas sedang resah karena lingkungan di sekitar desa saya sedang mengalami dampak dari limbah industri peternakan ayam dampak yang sangat buruk adalah bau yang sangat menyengat serta ribuan lalat yang menyerang di setiap rumah warga semua itu di karenakan begitu dekat nya peternakan dari rumah warga yang hanya berjarak kurang lebih300 meter tolong bagi aparat ataupun dinas yang terkait mohon tindakan nya karena ini sudah sangat meresahkan warga terimakasih atas tanggapan nya ( Postingan sdr Tugi Iman dalam sebuah wall FB di medsos.
Pencemaran akibat peternakan dirasakan warga sebagai masalh yang cukup besar karena sangat mempengaruhi kehidupan mereka. Bau yang tidak sedap, lingkungan yang tidak higenis bisa menjadi sumber penyakit. Namun, sebelum membahas solusi mari kita analisis apa saja yang terjadi.
1. Peternakan telah membuka peluang usaha dalam hal ini berperan menggerakkan sektor ekonomi tambahan masyarakat petani
2. Ada berapa buah peternakan, sehingga dianggap meresahkan masyarakat terkait pencemaran lingkungan? Saya menebak, jumlahnya atau skala usahanya cukup besar.
3. Potensi kotoran hewan yang besar bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pukuk kandang , pupuk organik yang ramah lingkungan serta dianjurkan berbagai pakar lingkungan.
4. Hasil pertanian dengan pupuk organik nilai jualnya sangat tinggi.
Dari empat point di atas apa saja yang bisa dijadikan solusi ? Pertama terkait peran sebegai penggerak ekonomi, Setiap usaha skala besar pasti ada yang namanya program CSR, jika memnag belum, karen aini hanya peternakan kelas desa, maka bisa difasilitasi , sebagai salah satu solusi tahap pertama. Mengapa ini penting, karena dengan skema CSR, alias uang kompensasi dari pengusaha terhadap masyarakat yang lingkungannya terdampak pencemaran , setidaknya dana itu bisa digunakan untuk membuat program yang lebih besar yaitu bagaimana menciptakan industri , yaitu menjadikan daerah itu sebagai sentra pupuk organik yang dikelola bersama warga, maka dipastikan masalah pencemaran akan teratasi. Selain itu, pihak Desa harus memfasilitasi adanya pelatihan, bisa dengan mendatangkan ahli dari Dinas Peternakan, Dinas Pertanian atau Instansi lain yang berkepentingan seperti perguruan Tinggi, Dengan pelatihan ini diharapkan masyarakat bisa mengolah atau membuat pupuk yang baik, bagaimana manajemen penjualannya dan sebagainya.
Banyak referensi untuh contoh yang sudah menerapkan, Bagiama Desa Kalisari di Cilongok mengolah limbah tahu sebagai bio energi, atau bio gas, lalu bagaimana urin sapi bis adimanfaatkan untuk pupuk di sebuah desa dna sebagainya. Jadi mari jadikan masalah ini menjadi potensi yang mendukung pembangunan desa untuk membangun kesejahteraannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar