Pemerintah Kecamatan Kedungbanteng mendorong penangkaran buaya yang ada di Desa Dawuhan Kulon dapat menjadi sarana wisata edukasi. Wisata tersebut dapat diintegerasikan dengan wisata alam yang banyak terdapat di wilayah tersebut. Camat Kedungbanteng, Gatot Puha, mengatakan tempat tersebut berpotensi menjadi tempat wisata karena merupakan satusatunya yang ada di Banyumas.
"Ini satu-satunya di Banyumas, harapan kami ke depan bisa menjadi obyek wisata. Untuk teknisnya, nanti kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar)," katanya, kemarin. Dia mengatakan di wilayah yang berada di lereng selatan Gunung Slamet ini banyak destinasi wisata alam yang sudah dikenal masyarakat luas.
Penangkaran buaya itu diharapkan dapat mendukung wisata alam yang sudah ada. "Wisata alam di sini gaungnya sudah mendunia, seperi curug dan sebagainya. Kami berharap tempat penangakaran buaya ini ke depan dapat terus berkembang, sehingga dapat menjadi salah satu tempat wisata," ujar dia.
Menurut dia penangkaran buaya tersebut juga diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap satwa di sekitarnya. Upaya konservasi yang dilakukan tersebut akan dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.
Kepala Desa Dawuhon Kulon, Endo Wati, meminta masyarakat untuk turut mendukung kegiatan konservasi buaya. Manfaat kegiatan konservasi tersebut ke depan diharapkan dapat dirasakan oleh semua masyarakat desa. "Kami sangat berterimakasih atas dititipkannya buaya-buaya tersebut.
Mudah-mudahan kami bisa turut mendukung, sehingga nanti pemilik penangkaran dan kawan-kawan bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan harapan," ujar dia. Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSAD) Jateng, Suharman, mendukung wacana pengembangan wisata di lokasi tersebut.
Pemda dapat mengintegerasikan potensi wisata alam di sekitarnya. "Bisa diintegerasikan misal dengan camping ground dan lainnya. Untuk keselamatan pengunjung, kami minta nanti pengelola membuat SOP, karena satwa ini berbahaya, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia. Penangkaran buaya di Desa Dawuhan Kulon berdiri di lahan sekitar 550 meter persegi. Saat ini tercatat ada 21 buaya yang terdiri dari tiga jenis, yakni buaya Muara, Irian dan buaya Senyulong.
Sumber Suara Merdeka
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus