KEDUNBANTENG, SATELITPOST-Setelah mendapatkan delapan ekor buaya dari penyerahan masyarakat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, menitipkan delapan ekor buaya itu ke penangkaran buatan di Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Kamis (15/2).
Enam ekor dari Yogyakarta, karena di sana belum ada penangkaran kemudian diserahkan ke BKSDA Jawa Tengah. Kemudian BKSDA menitipkan buaya di sini (penangkaran Desa Dawuhan Kulon, red). Ini hasil penyerahan dari masyarakat, enam dari Yogyakarta dua ekor dari Kendal, totalnya jadi delapan ekorSuharmanKepala BKSDA Jawa Tengah
“Enam ekor dari Yogyakarta, karena di sana belum ada penangkaran kemudian diserahkan ke BKSDA Jawa Tengah. Kemudian BKSDA menitipkan buaya di sini (penangkaran Desa Dawuhan Kulon, red). Ini hasil penyerahan dari masyarakat, enam dari Yogyakarta dua ekor dari Kendal, totalnya jadi delapan ekor,” kata Kepala BKSDA Jawa Tengah, Suharman di lokasi penangkaran.
Dua ekor buaya yang berasal dari Kendal ini berumur dari 16 dan 19 tahun. Sebanyak delapan buaya itu berjenis buaya muara yang dalam bahasa latinnya Crocodylus porosus dan buaya senyulong dalam bahasa latinnya Tomistoma schlegelii.
Untuk ukurannya kedelapan buaya tersebut berfariasi. Ada yang ukurannya mencapai tiga meter dengan berat 200 kilogram, di mana buaya dengan ukuran itu ada dua ekor yang buaya muara.
Sementara itu menurut keterangan pemilik penangkaran buaya di Desa Dawuhan Kulon, Fatah Ahmad Suyanto, hingga saat ini di penangkarannya ada buaya sebanyak 20 ekor. Dari 20 ekor tersebut beberapa ekor miliknya dan yang lainnya merupakan titipan dari BKSDA.
“Terkait buaya titipan ini, saya akan memeliharanya dengan baik. Karena pada dasarnya saya memang senang memelihara satwa jenis reptile seperti buaya,” kata dia. Sumber (shandi@satelitpost.com)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus