Masyarakat adat bersama dengan Pemerintah Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati, hingga kini terus menjaga regenerasi penari lengger di Banyumas tersebut. Apalagi secara historis Gerduren dipercaya sebagai Kepala Desa Gerduren, Bambang Suharsono mengatakan, saat ini pihaknya sedang merintis lagi pelatihan tari lengger untuk anak-anak sekolah dasar.
Dengan memberdayakan warga lokal yang merupakan penari lengger dan penabuh calung, pihaknya secara rutin menggelar pelatihan untuk anak-anak di desa setempat. “Kami tidak ingin regenerasi penari lengger ini terputus. Apalagi Desa Gerduren merupakan desa yang menjadi pusat lengger di masa lalu hingga sekarang,” katanya, kemarin.
Bambang mengatakan, selain lengger, di desa setempat juga terdapat sejumlah bentuk seni budaya yang lainnya termasuk sintren. Pembuat calung, pengendang hingga penari berbakat banyak juga terdapat di desa ini. “Selain penari lengger, pihaknya juga mendorong regenerasi pengendang, hingga penabuh gamelan ataupun calung,” jelasnya.
Raih Prestasi
Sejumlah prestasi seni yang cukup membanggakan juga berhasil diraih oleh remaja dari Desa Gerduren, Timbang Apit Afifah. Siswa Kelas X MIPA IV SMA Jatilawang itu berhasil meraih prestasi seni mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi.
Timbang menyebutkan prestasi yang diraih itu antara lain perlombaan di bidang dongeng, menari, geguritan, dan baca puisi. Selain itu, untuk mendorong regenerasi seni di desanya, ia pun aktif di desa dalam kegiatan seni dan karangtaruna.
“Bersama dengan mahasiswa perguruan tinggi swasta di Purwokerto, kami juga sempat turut terlibat dalam film tentang kampung lengger di desa ini. Kami berharap kegiatan seni seperti ini terus berlanjut sehingga regenerasi seni ini dapat terus dilaksanakan,” jelasnya.
sumber Suara Merdeka
Seperti diketahui, Gerduren merupakan salah satu dari lima desa di Banyumas yang beberapa tahun silam menjadi proyek percontohan desa adat dari Kementerian Dalam Negeri. Melalui program desa adat inilah, kelompok masyarakat adat Sekar Wigati yang menjadi kelompok yang konsen melestarikan seni lengger diberdayakan dan dikuatkan.
Sata ini, untuk mendukung penguatan kelembagaan adat dan melestarikan tradisi, pemerintah desa setempat juga masih memegang teguh dan melaksanakan peraturan desa tentang adat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar