Betonisasi jalan nasional Ajibarang mulai beberapa hari kemarin terus dilaksanakan oleh pekerja. Akibatnya arus lalu lintas kendaraan di jalan nasional terutama di wilayah Kecamatan Pekuncen diberlakukan sistem buka tutup.
Betonisasi separuh jalan nasional Ajibarang Pekuncen itu antara lain terdapat di wilayah Desa Banjaranyar hingga perbatasan Desa Pekuncen Kecamatan Pekuncen. Akibatnya jalan nasional sepanjang sekitar 400 meter tersebut hanya dapat dilintasi kendaraan hanya separuhnya.
“Beruntung saat ini masih berlaku larangan kendaraan bermuatan berat lebih dari 8 ton dan panjang 9 ton dan lebih dari dua sumbu untuk melintas di jalur Ajibarang Brebes ini. Kami berharap dengan betonisasi jalan ini, maka kondisi jalan akan lebih aman dan tahan lama,” kata Falinda, pengguna jalan asal Kranggan, Banyumas.
Warga pengguna jalan nasional Ajibarang Brebes berharap betonisasi jalan ini dapat dilaksanakan menyeluruh khususnya di wilayah jalur yang rawan rusak. Selain itu warga juga berharap pemerintah dapat meningkatkan kembali pengawasan batasan tonase kendaraan bermuatan yang diizinkan. Pasalnya, hal tersebut sangat potensial merusak jalan.
Perbaikan Jalan
“Kami berharap dampak kerusakan jalan yang telah dirasakan warga di jalur tengah ini dapat segera diselesaikan. Jangan sampai hingga Lebaran nanti, kerusakan jalan tetap terjadi.
Karena jika itu terjadi maka bisa dipastikan kemacetan dan ketersendatan arus lalu lintas pemudik lebaran nanti,” katanya. Dari pantauan Suara Merdeka, terlihat selain betonisasi jalur nasional Ajibarang-Pekuncen, perbaikan jalan juga terus dilaksanakan di jalur Wangon Jatilawang.
Sementara itu jalur Wangon Lumbir diwarnai tebing longsor di sejumlah titik jalan mulai dari Desa Lumbir dan Desa Kedunggede. Lokasi jalan nasional Wangon- Lumbir-Karangpucung yang longsor telah ditandai rambu peringatan oleh pekerja jalan.
Sementara itu pengguna jalan nasional Rawalo-Patikraja-Purwokerto juga berharap kerusakan jalan nasional yang terlihat mulai dari dekat Bendung Gerak Serayu hingga perempatan Tanjung, Purwokerto dapat diperbaiki. Pasalnya, kerusakan jalan tersebut sangat mengurangi kenyaman, keamanan dan keselamatan berlalu lintas.
“Sebagai pengguna sepeda motor, kami sangat merasakan sekali kerusakan jalan yang ada di jalur selatan menuju ke Purwokerto ini. Makanya kami berharap segera ada penanganan terkait hal tersebut, terutama di wilayah Tambaknegara, Kecamatan Rawalo dan Desa Notog dan Sidabowa Patikraja,” kata Budi warga Kebasen.
Oleh warga, sejumlah ruas jalan rusak karena berlubang dan bergelombang di wilayah Rawalo hingga Patikraja telah dipasangi tanda sederhana oleh warga. Selain pohon pisang dan ban bekas, lubang jalan di wilayah Notog Kecamatan Rawalo juga telah dipasangi patung manequin oleh warga.
sumber Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar