Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas melakukan pembaruan pada sistem pendaftaran, yakni dengan memperbanyak loket pendaftaran pada pasien rawat jalan pengguna jaminan kesehatan. Menurut Direktur RSUD Banyumas, AR Siswanto Budiwiyoto mengatakan, sebagai solusi menumpuknya antrian pasien. Dalam sehari, pasien rawat jalan dapat mencapai kurang lebih 800 orang.
Dengan adanya pembaruan sistem, waktu tunggu dapat dipersingkat. Mengingat, pasien rawat jalan adalah orang yang dalam kondisi berobat atau mengalami masalah kesehatan.
DIPERBANYAK : RSUD Banyumas memperbanyak loket pendaftaran pada pasien rawat jalan pengguna jaminan kesehatan. (FIHRI RAHMAWATI/RADARMAS)
“Di loket pendaftaran, pasien rawat jalan sebelumnya mengantri dua kali. Dengan smart service, pasien rawat jalan menyerahkan berkas pendaftaran lalu menunggu sebentar langsung mendapatkan jaminan,” jelas Siswanto. Tri Pambudi, pasien rawat jalan poli jantung RSUD Banyumas asal Kabupaten Purbalingga mengatakan, pembaruan sistem menjadikannya berangkat berobat menjadi lebih pagi. Poli jantung kini mempunyai loket tersendiri, khusus bagi pasien rawat jalan penderita jantung.
“Berangkat ke RSUD Banyumas setelah sholat subuh, masih petang. Antrian di loket poli jantung sudah 71,” ujar Budi yang setiap bulan sekali melakukan kontrol, Jum’at (13/10). Ketika berangkat kesiangan, sudah tidak mendapat nomor antrean. Sebab, terdapat pembatasan jumlah pasien rawat jalan poli jantung. Sebelum ada pembatasan jumlah pasien, dia selalu berangkat kontrol menjelang jam loket pendaftaran tutup. Sebab pendaftar sudah sepi, sehingga tidak harus berjubel mengantri.
Sumber: Radarbanyumas.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar