Sebenarnya saya mendukung sekali tentang dimanfaatkannya energi terbarukan sebagai pengganti energi fosil atau nama lainnya BBM alias minyak.
Alam memiliki sumber daya yang luar biasa besar yang saat ini baru sedikit dikelola dan dimanfaatkan manusia. Beberapa yang sedang dirintis misalnya energi ombak, panas bumi, angin , matahari, nuklir dan bio energi.
Namun dari sekian banyak potensi alam, alangkah baiknya mempertimbangkan berbagai dampak baik maupun buruk dalam ekslorasi dan eksploitasi karena tujuan pembangunan untuk kemakmuran rakyat maka intinya jangan sampai pembangunan itu malah berdampak negatif atau membuat susah masyarakat. Itu point yang paling penting.
Kita bisa membuat daftara Sumber Daya alam mana saja yang cukup berbahaya bagi lingkungan sekitarnya misalnya nuklir. Lalu yang dampaknya potensial yang saat ini baru saja dirasakan di akibat pembabatan hutan di gunung Slamet untuk proyek PLTPB ( pembangkit listrik tenaga panas bumi Baturaden).
Ini merupakan dilematis karena proyek ini diklaim di dukung pemerintah pusat , mulai dari kementerian hingga instansi di daerah di lingkup Provinsi karena terkat rencana pemerintah membangun jaringan listrik sebesar 5000 MW. Maka kita tidak bisa berbuat banyak tapi dengan dampak negatif yang cukup besar, dan ini baru awal, sebaknya proyek PLTB Baturaden ditinjau ulang dan di stop karena dampaknya sangat berbahaya. Bukan saja karena efek kerusakan dan bencaana semata melankan kenaekaragaman hayati juga ikut terancam . Khususnya bagi Kabupaten Banyumas, Gunung Slamet merupakan potensi utama yang dimiliki sebagai salah satu penopang bidang pertanian dan perkebunan juga pariwisata sebagai penghasil PAD terbesar Pemkab Banyumas dari Objek wisata Baturaden.
Maka kerusakan gunung Slamet dampak utama yang pasti akan dirasakan paling cepat segi ekonomi paling cepat ya kawasan wisata Baturaden. Sedangkan dari segi kerawanan lingkungan , Cilongok merupakan daerah yang pertama kali terdampak proyek ini.
Ini kekeliruan yang tak disadari kalangan ahli dan birokrat di jajaran Pemda Banyumas dan mungkin saja sebagai gambaran betapa lemahnya posisi tawar terhadap pemerintah Pusat maupun Provinsi terhadap kewenangan terkait pengelolaan hutan.
Sebaiknya energi terbarukan seperti apa yang perlu dikembangkan di kabupaten Banyumas ? Menurut saya energi matahari atau angin bisa dicoba karena dampaknya bagi lingkungan relatif kecil dibanding PLTB. Mengenai lokasinya banyak pilihan misalnya di Gunung Tugel atau dermaga Dekat Bnedung gerak Serayu tentu bisa memancing daya tarik wisata tambahan kawasan setempat. Atau tempat lain yang potensial anginnya besar dan tanahnya tandus.
Sebuah harapan yang pernah saya ungkapan dalam media sosial baru-baru ini tepat beberapa hari sebelum bencana besar yang terjadi beberapa hari ini yang mulai dirasakan setelah wilayah kawasan Banyumas dan di sekitarnya dilanda hujan yang sangat deras.
Anggaran rumput alun alun Purwokerto 190 juta , pertahun berapa anggaran perawatan, dalam 10 tahun mungkin ada kisaran miliaran rupiah untuk merawat alun-alun Kalo saja dana itu untuk membangun PLTS ( Solar cell) di gunung Tugel mungkin kasus gunung Slamet tak perlu terjadi, Kalo perlu tantang pemerintah pusat yang punya rencana megaproyek 5000 MW , agar PLTB Slamet diganti PLTS di Gunung Tugel pasti akan lebih smart dan aman secara lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar