Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas akan melakukan survei Disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Kegiatan yang dilaksanakan serentak di seluruh provinsi Indonesia ini akan dilaksanakan April hingga Juni 2018.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Banyumas, Edy Aprotuwiyono, survei untuk mengetahui secara detail peta investasi suatu daerah. Informasi investasi menjadi sangat penting untuk memudahkan melakukan perencanaan pertumbuhan ekonomi yang lebih detail sehingga lebih akurat. Selain itu, memudahkan menentukan keterkaitan sisi permintaan investasi dan sisi produksi.
’’Untuk mengubah suatu kabupaten dengan tanpa adanya investasi yang masuk itu kita sangat kesulitan, sehingga survei ini ingin cepat-cepat dibutuhkan untuk mengetahui investasi di Banyumas itu apa saja,’’ katanya usai ditemui diskusi kelompok terarah di Purwokerto, Kamis (26/4). Dengan demikian, data informasi tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan investor yang untuk menanamkan modalnya apakah ke Banyumas atau Purbalingga itu bersumber dari hasil survei Disagregasi PMTB.
’’Ini untuk memetakan potensi investasi, karena yang bisa menjadi solusi permasalahn daerah seperti pengangguran itu ya cuma investasi,’’ kata Edy. Dikatakan, survei Disagregasi PMTB akan menyasar ke berbagai potensi investasi dengan sasaran, organisasi perangkat daerah, perusahaan swasta maupun masyarakat umum.
’’Kami akan menyurvei semua investasi, seperti sektor pertanian, pertambangan serta mengetahui apakah ada atau tidak potensi investasi yang dilirik investor. Ini harus dipetakan semua,’’katanya. Tujuan Survei Survei ini bertujuan memperoleh data populasi beberapa jenis komoditas yang menjadi PMTB menurut wilayah, memperoleh data indikator untuk menunjang penghitungan PMTB bangunan menurut jenisnya.
Kemudian memperoleh data PMTB pemerintah yang bersumber dari APBD/APBN menurut jenis barang modal, memperoleh indikator untuk penghitungan usia pakai menurut jkenis barang modal dan industri serta menjadi sumber data untuk penghitungan stok kapital. Edy mengatakan, petugas survei di Banyumas yang disiapkan jumlahnya 15 orang. Mereka akan mengambil sampel di instasi pemerintah, perusahaan dan masyarakat. ’’Ayo bangun Banyumas dengan data yang valid.
Kami harap nantinya perusahaan atau orang yang disurvei memberikan data yang detail dan valid,’’katanya. Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Banyumas, Irawati mengatakan, calon investor yang berkeinginan menanamkan modalnya di Banyumas tinggi, namun mereka terbentur mahalnya harga tanah. Hal ini menyebabkan beberapa investor tidak jadi menginvestasikan modalnya di Banyumas.
sumber Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar