Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Selasa, 24 Mei 2016

Larangan untuk Kendaraan Berat Diperberat


Jalur Lingkar Ajibarang

 SmCetakSuara Banyumas
Untuk membantu kelancaran proses perbaikan jalur lingkar Ajibarang yang dimulai Rabut (18/5) lalu, polisi turut serta membantu pelaksanaan imbauan dan peringatan larangan kendaraan bermuatan berat yang melintas di jalan lingkar Ajibarang tersebut.
Untuk itulah, polisi juga turut melaksanakan patroli ke lapangan. Kepala Pos Lalu Lintas Ajibarang Aiptu Miswanto mengemukakan, beberapa hari sebelumnya masih ada kendaraan bermuatan berat yang melintas di jalur lingkar tersebut.
Padahal di sejumlah titik mulai dari pintu masuk jalan lingkar dari arah Wangon, simpang tiga utama Ajibarang dan simpang tiga SPBU Ajibarang telah dipasang papan larangan peringatan kendaraan melintas di jalur lingkar.
”Terutama yang masih nekat melintas adalah dari selatan atau Wangon menuju ke Ajibarang. Karena itu, kami kembali memberitahukan kepada mereka, ada pekerjaan jalan di jalur lingkar. Kami juga tunjukkan adanya papan larangan tersebut,” paparnya.
Tergenangi Air
Miswanto menyebutkan, berbeda dari di simpang tiga SPBU Ajibarang yang penuh dengan barikade, di jalan masuk pertigaan Terminal Ajibarang terbilang longgar dan sebelumnya tidak dipasang barikade. Apalagi sebagai jalur kendaraan terminal, jalan ini masih digunakan untuk arus lalu lintas kendaraan dari dan menuju ke Pasar Induk Ajibarang.
”Selain patroli polisi, sejak dua hari lalu kami sudah memasang lagi barikade di lokasi jalan masuk terminal. Dengan demikian, kendaraan bermuatan berat tidak melintas menuju ke jalan lingkar. Karena jikapun masuk, kendaraan itu akan kesulitan melintas karena sebagian besar jalan di jalur lingkar dalam kondisi diperbaiki,” paparnya.
Pantauan Suara Merdeka di lapangan, proses perbaikan jalan lingkar Ajibarang sepanjang 1,7 kilometer ini terus dilaksanakan, meski beberapa hari ini hujan lebat kerap turun di wilayah Ajibarang dan sekitarnya. Akibat hujan lebat yang turun tersebut, bagian jalan beton rusak yang telah dikeruk tergenangi air. Sementara itu, hingga kemarin sejumlah pekerja terlihat mulai memasang kerangka tulangan besi yang akan dicor beton.
Di sela kegiatan perbaikan jalan tersebut, kendaraan pribadi, angkutan mikrobus, dan angkutan perdesaan serta sepeda motor masih melintas di jalur lingkar tersebut. Meski sedang amburadul, mereka memilih jalan lingkar karena memang lebih memperpendek jarak menuju ke Pasar Induk Ajibarang daripada harus melintas melalui jalur utama Ajibarang.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDA BM) Banyumas Ruswanto mengatakan, penguatan konstruksi beton dilaksanakan untuk menambah kapasitas jalan kabupaten di pinggir Kota Kecamatan Ajibarang tersebut.
Menurutnya, jalan lingkar Ajibarang selama ini memang dilintasi oleh berbagai kendaraan termasuk kendaraan bermuatan berat. Akibatnya, dengan kapasitas yang terbatas tersebut, jalan lingkar ini berpotensi cepat mengalami kerusakan seperti terjadi beberapa tahun terakhir.
”Untuk beton yang rusak itu dibongkar dan selanjutnya akan ditambah tulangan besi, sehingga akan lebih kuat. Karena memang selama ini kerusakan jalan lingkar ini berulangulang terjadi. Kami pun tidak tinggal diam. Namun karena berbagai hal, kerusakan jalan terjadi lagi,” ungkapnya. 

Barikade Jalur Lingkar Ajibarang Diperketat

Barikade Jalur Lingkar Diperketat


BANYUMAS-Polisi akan menindak tegas kendaraan berat yang nekat melintas di jalur lingkar Ajibarang yang sedang diperbaiki. Sebab tindakan itu dinilai mengganggu perbaikan jalan tersebut.
Patroli terus dilakukan supaya kendaraan roda empat dan dua tetap melintas sesuai dengan papan peringatan yang dipasang di beberapa titik.
Kaposlantas Ajibarang, Aiptu Miswanto mengatakan, walaupun sudah dipasang papan peringatan terkait dilarangan kendaraan berat melintas di jalur lingkar yang masih dalam tahap perbaikan, masih ada pengemudi yang nekat. Beberapa waktu lalu, kendaraan berattetap melintas dari arah terminal Ajibarang.
“Kalau dari arah SPBU Ajibarang kendaraan berat yang biasa mangkal di SPBU untuk parkir menutup jalan supaya jika ada kendaraan berat tidak bisa melintas. Namun dari arah terminal Ajibarang, walaupun ada papan peringatan, namun tidak ada barikade sehingga kendaraan berat masih ada yang melintas,”jelasnya.
Pihaknya memperketat kendaraan dari arah Wangon yang mengambil jalur lingkar, Di dekat terminal AJibarang sudah dipasang papar peringatan dan barikade supaya kendaraan berat tidak melintas. Kemudian polisi juga terus melakukan patroli.

Konstruksi Jalan Lingkar Ajibarang Diperkuat



 Suara Banyumas 
Sejumlah pekerja memasang kerangka beton jalan lingkar Ajibarang yang sedang diperbaiki kemarin. (SM/Susanto)
Sejumlah pekerja memasang kerangka beton jalan lingkar Ajibarang yang sedang diperbaiki kemarin. (SM/Susanto)
BANYUMAS, suaramerdeka.com – Pemkab Banyumas khususnya Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kabupaten Banyumas memastikan perbaikan jalan lingkar Ajibarang yang kini diperbaiki akan semakin kuat.
Pasalnya bagian jalan yang rusak parah, kini telah dibongkar dan diganti dengan konstruksi bangunan baru yang lebih kuat. Kasi Pemeliharaan Jalan Dinas SDA BM Banyumas, Ruswanto mengatakan penguatan konstruksi beton dilaksanakan untuk menambah kapasitas jalan kabupaten yang ada di pinggir Kota Kecamatan Ajibarang tersebut.
Menurutnya jalan lingkar Ajibarang selama ini memang dilintasi oleh berbagai kendaraan termasuk kendaraan bermuatan berat. Akibatnya dengan kapasitas yang terbatas tersebut, jalan lingkar ini berpotensi cepat mengalami kerusakan seperti terjadi beberapa tahun terakhir.
“Untuk beton yang rusak itu dibongkar dan selanjutnya akan ditambah tulangan besi sehingga akan lebih kuat. Karena memang selama ini kerusakan jalan lingkar ini berulangkali terjadi. Kamipun tidak tinggal diam, namun karena berbagai hal kerusakan jalan terjadi lagi,” jelasnya.
Dijelaskan Ruswanto kerusakan jalan  bisa terjadi karena tanah dasar di bawah beton jalan labil sehingga memicu perubahan dan kerusakan di bagian jalan beton.
Selain itu ada juga tonase kendaraan bermuatan berat yang melebihi kapasitas jalan. Apalagi jalan lingkar ini menjadi jalan yang padat dan sering dilintasi kendaraan bermuatan berat dari arah Jakarta, Cilacap dan Yogyakarta yang beratnya bisa mencapai lebih dari 20 ton.
“Makanya meskipun merupakan jalan beton, namun kerusakan tak bisa terhindarkan. Makanya selama dibangun sejak tahun 1995, perbaikan dengan skala yang cukup besar telah dilaksanakan selama tiga kali. Sekarangpun juga dilaksanakan perbaikan kembali,” katanya.
Pantauan Suara Merdeka di lapangan melihat proses perbaikan jalan ini terus dilaksanakan, meski beberapa hari ini  hujan deras kerap turun di wilayah Ajibarang dan sekitarnya.
Akibat hujan deras turun tersebut bagian jalan beton rusak yang telah dikeruk menggenang. Sementara itu hingga kemarin sejumlah pekerja terlihat mulai memasang kerangka tulangan besi yang akan dicor beton.

Senin, 23 Mei 2016

Sungai Serayu Potensial Jadi Tempat Wisata


Ajukan Proposal Irigasi ke Presiden
Radar Banyumas

Foto Radar Banyumas.BANYUMAS – Festival Serayu Banyumas 2016 yang diadakan Minggu (22/5), cukup menyita perhatian masyarakat Banyumas dan sekitarnya. Ribuan masyarakat memadati sepanjang Sungai Serayu, mulai dari depo pasir Sokawera hingga Bendung Gerak Serayu untuk melihat puluhan perahu hias.
Festival rutin yang digelar tiap tahun ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata. Seperti yang dikatakan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko bahwa Sungai Serayu yang mengalir dari Kabupaten Wonosobo hingga Kabupaten Cilacap potensial menjadi tempat pariwisata. “Sangat potensial. Apalagi air Sungai Serayu masih jernih dan bersih,” ujarnya.
Menurut Heru, Sungai Serayu juga bisa dijadikan pariwisata memancing. Ini karena Sungai Serayu lebar dan potensial untuk perikanan. “Bisa menjaring masyarakat yang hobi mancing untuk datang,” katanya.
Selain potensial untuk pariwisata, air Sungai Serayu juga dinilai potensial untuk mengembangkan pertanian. Hal itu dikatakan Bupati Banyumas Ir Achmad Husein. Menurut Husein, meski berada tidak jauh dari Sungai Serayu, beberapa hektare persawahan seringkali mengalami kekeringan.
Husein menyebut, kekeringan yang melanda sawah di sekitar Sungai Serayu menjadi masalah. Padahal Sungai Serayu memiliki pasokan air yang melimpah. “Dalam waktu dekat saya akan menyampaikan proposal kepada presiden berkaitan dengan irigasi. Kami masih mengupayakan solusi menaikkan air dari Sungai Serayu ke daerah yang kekeringan saat kemarau. Agar saat kemarau, lahan sawah masih punya pasokan air,” tuturnya. (wah/sus)

Berdayakan Ekonomi dan Ekologi Lewat Tubing Logawa



 Suara Banyumas 
Sejumlah pengunjung Curug Gomblang mengikuti kegiatan wisata Tubing Logawa di Desa Baseh, Kedungbanteng beberapa waktu lalu. (Susanto/sm.dok)
Sejumlah pengunjung Curug Gomblang mengikuti kegiatan wisata Tubing Logawa di Desa Baseh, Kedungbanteng beberapa waktu lalu. (Susanto/sm.dok)
LOGAWA, suaramerdeka.com – Upaya konservasi air dan pemberdayaan bisa dilaksanakan dengan apapun. Asalkan mau berpikir keras dan melihat potensi sekitar, maka konsep dan ide akan muncul. Melaui sinergi bersama, sebuah langkah nyata pemberdayaan ekonomi ekologipun akan muncul.
Begitulah yang kini tengah dilaksanakan oleh para pegiat Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Lestari Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng. Melihat kekayaan dan keindahan alam khususnya Sungai Logawa, timbulah ‘ide pengembangan dan rintisan wisata air berupa ‘Tubing Logawa’
“Orang miskin bukanlah orang yang  tidak punya uang, tetapi orang yang tidak punya ide,” demikian ujar Ketua LMDH Wana Lestari, Agus Setiansah mengutip pernyataan motivasi dan reflektif dari Mochtar Riady, bankir dan pengusaha sukses nasional.
Bersama dengan para pegiat LMDH dan Komunitas Wong Apa, wisata ‘river tubing’ (meluncur bebas menggunakan ban dalam di arus ringan sungai, red) mulai dirintis sejak awal 2016. Melalui rintisan wisata ini, pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi dan ekologi di hulu Sungai Logawa tepatnya di dekat air terjun Gomblang dilaksanakan.
Lokasi ini dipilih karena terbilang masih alami, indah dan mempunyai aneka ragam hayati baik flora maupun fauna. Melalui ‘tubing’ Logawa Desa Baseh inilah kegiatan konservasi alam juga dilaksanakan. Pengunjung dan penikmat wisata, ditawarkan menikmati sensasi terseret arus dan terbentur batu di Sungai Logawa.
“Para pengunjung juga akan diajak untuk turut menanam pohon di sekitar lokasi sehingga flora di wilayah ini semakin kaya dan padat. Karena sebagaimana diketahui, tanpa adanya pohon maka konservasi wilayah khususnya air juga sulit terlaksana,” katanya.
Kegiatan tubing Logawa ini biasanya dilaksanakan tiap Sabtu-Minggu. Adapun paket wisata tubing Logawa ini dilaksanakan dengan pendampingan Komunitas Wong Apa yang beranggotakan para pecinta alam, personel SAR dan sebagainya. Jadi standar keamanan wisata ‘tubing’ ini bisa terjamin.
“Karena memang selain Sabtu-Minggu, para pendamping wisata ini masih beraktivitas mulai dari bekerja, kuliah dan wiraswasta dan seagainya,” katanya.

Pelayanan di Dindukcapil Purwokerto Harus Antre Berjam-Jam


Imbas Pemadaman Listrik
PURWOKERTO radarbanyumas.– Pelayanan dokumen kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) terganggu sejak Rabu (18/5). Hal itu menyebabkan antrean yang cukup panjang di loket pengambilan, baik KTP elektronik, Kartu Keluarga, hingga akta kelahiran.
“Sementara ini kita menggunakan genset karena ada pemadaman listrik. Namun cukup berpengaruh kepada pelayanan,” ujar Kepala Dindukcapil Kabupaten Banyumas Kartiman, kemarin.
Dia menambahkan, pelayanan dokumen kependudukan saat ini selalu dihubungkan dengan sistem online, sehingga sangat berpengaruh pada daya listrik. Namun secara umum, bisa tetap melakukan pelayanan secara maksimal.
“Bahkan kemarin (Rabu, red), pelayanan sampai jam 5 sore karena masih ada masyarakat yang menunggu,” jelasnya.
Terkait pelayanan pengambilan dokumen kependudukan, Kartiman menjelaskan, untuk pencetakan KTP elektronik tidak membutuhkan waktu lama. Namun pasca pencetakan, KTP elektronik perlu diaktivasi atau proses e-coding.
“Setiap hari kita bisa cetak antara 500-1.000 KTP elektronik. Sehingga jika diakumulasikan memang memerlukan waktu. Untuk blangko masih aman, karena begitu habis, kita langsung ke Jakarta untuk mengambil blangko,” tegasnya.
Tidak hanya itu, saat ini KK juga harus menggunakan tanda tangan basah, sehingga membutuhkan waktu untuk diproses dan ditandatangani. “Kalau KK, tiap harinya minimal bisa 300 lembar. Dari kecamatan saja rata-rata 200 lembar per hari, sedangkan yang datang langsung bisa sampai 100 per harinya. Jadi memang butuh waktu, karena setelah dicetak harus ditandatangani langsung,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, terganggunya pelayanan juga dikarenakan adanya pemindahan gedung administrasi akibat adanya rencana pengembangan bangunan Dindukcapil. Sehingga masih perlu penyesuaian.
“Gedung yang di depan akan dibongkar dulu, lalu dibangun lagi. Sekarang masih menunggu proses lelang pembongkaran,” kata Kartiman.
Sementara, salah satu pemohon KK, Wahyu mengaku sudah menunggu lebih dari satu jam karena banyaknya antrean. “Saya kira langsung tinggal ambil saja, tapi ternyata masih harus nunggu dulu,” katanya kemarin. 

Sulap Sampah Sokaraja Lor Jadi Pemandangan Indah



SOKARAJA-radarbanyumas Di tangan Edi Setiono, warga Desa Sokaraja Lor Kecamatan Sokaraja, sampah pelepah pisang dipoles menjadi lukisan yang indah dan bernilai seni. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang cukur itu mengaku ingin memanfaatkan barang-barang yang tidak bermanfaat menjadi berguna.
Di sela-sela menunggu pelanggan, Edi membuat lukisan pelapah pisang dengan detail. Untuk lukisan berukuran kecil, dia membutuhkan pembuatan selama tiga hari.
Sedangkan untuk lukisan yang besar dia bisa menyelesaikannya dalam waktu satu minggu. “Semua harus detail agar hasilnya maksimal, dipandang juga indah,” ujarnya.
Dia menjelaskan, hasil karya yang dibuat berupa lukisan pemandangan alam, mulai dari pegunungan, sungai, pantai, danau, maupun air terjun.
Tak hanya sampah pelepah pisang yang dia gunakan, namun juga ranting daun hingga daun jagung kering. Semua sampah itu mudah dicari di desanya.
Menurut dia, pelepah pisang selalu ada di setiap musim, baik musim hujan maupun musim kemarau. “Semua yang saya pakai sudah tergeletak dan menjadi sampah. Kalau ada pemiliknya, saya biasanya minta dan langsung diberi, karena tidak terpakai,” paparnya.
Dia mengaku mulai membuat lukisan tersebut mulai tahun 2011 lalu. Awalnya dia membuat lukisan dari limbah cangkang telur, namun pembeli lebih tertarik membeli lukisan dari pelepah pisang.
Harga lukisan yang dia buat mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu. “Yang beli biasanya datang ke rumah. Sebab tenaga masih terbatas dan takut belum bisa memenuhi setiap pesanan,” imbuhnya.

Persibas-Radar Jalin Kerjasama


radarbanyumas

Ini adalah soal menggemakan spirit, sportivitas, dan tentu saja cinta. Rasanya, tak ada yang meragukan harapan setiap warga Banyumas terhadap Persibas Banyumas untuk terus berkibar prestasinya.
Saatnya Gairah Bola Banyumas Berkibar
Harapan itulah menjadi salah satu hal yang mengemuka dalam kunjungan Manajemen Persibas ke Graha Pena Radar Banyumas, Kamis (19/5) kemarin.
CEO Persibas Muhammad Arsad Dalimunte SE Ak, Direktur Pemasaran Dimas Gustaman, dan Aji selaku media officer Persibas ditemui Wakil General Manager Radarmas Hary Agus Triono beserta Manager Pemasaran Muhammad Hasbi.
Arsad mengatakan, selain silaturahmi, kunjungan kali ini juga untuk menindaklanjuti komunikasi yang sempat terputus sejak tahun lalu karena vakumnya kompetisi divisi utama PSSI.
“Sebelumnya sudah ada beberapa kali pertemuan. Kami berdiskusi dan menangkap ada kecintaan yang luar biasa dari masyarakat Banyumas kepada Persibas. Poin lain yang penting ialah, kami sepakat dengan kemampuan kami masing-masing akan berjuang bersama untuk Persibas,” kata dia.
Dia menambahkan, saat ini dengan ikut sertanya Persibas di event TSC B, maka dibahas pula langkah-langkah yang bisa dilakukan bersama.
” Di kami ada semangat, ada kecintaan pendukung, tim ini juga punya potensi. Begitu pula di Radar Banyumas, ada perhatian, passion, dan tentu kapasitas mengabarkan bagaimana Persibas berjuang. Rasanya, tak ada alasan bagi kita untuk tidak bekerjasama,” tandasnya.
Dia berharap dengan terjalinnya kerjasama antara Persibas dengan Radar, maka Persibas dapat lebih dicintai oleh masyarakat Banyumas. Menurutnya masyarakat Banyumas perlu mengetahui perkembangan Persibas dari hari ke hari.
Wakil General Manager Radar Banyumas Hary Agus Triono mengatakan, Radar tentu berkomitmen terus berkontribusi membesarkan Persibas. “Bagi kami ini juga kehormatan. Terimakasih atas kepercayaannya. Kita berharap sinergi ini menghasilkan sesuatu yang positif,” kata dia.
Pertemuan ini lantas ini diakhiri dengan foto bersama sekaligus memperkenalkan Jersey Persibas dengan logo Radar Banyumas di bagian depan. Jersey ini akan dipakai oleh punggawa Persibas dalam partai-partai lanjutan Persibas di TSC B

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...