Pangsar Soedirman Terus Berbenah
Museum Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman yang berada di Karanglewas, terus melakukan pembenahan untuk menarik para pengunjung. Bahkan, pada tahun ini juga akan ditambah wahana berupa dua unit tank AMX 15 dari Panglima ABRI, dengan berat masing-masing 15 ton. Karenanya, sebelum tank datang, pihak Museum Pangsar Jenderal Soedirman sudah melakukan kordinasi dengan Korem, Kodim, dan Dinas pekerjaan Umum (DPU) sebagai dinas yang ditunjuk membuat landasan tank.
Hasto menyampaikan, untuk anggaran pembuatan landasan dan biaya antar tank ditanggung oleh DPU Kabupaten Banyumas. “Yang tahu kan dari DPU, ukuran dan ketebalan landasan untuk tank seberat 15 ton,” ujar Pengelola Musium Pangsar Jenderal Soedirman, Hasto Wisnu Probo. Untuk penempatan tank, akan ada di depan gedung museum di sisi barat dan timur. Sehingga terlihat dari luar dan diharapkan dapat memancing perhatian masyarakat untuk datang ke Museum Pangsar Soedirman. Sebab, pengunjung juga dapat melakukan selfi di tank tersebut.
Selain itu, tambahan lainnya ada 25 pucuk senjata yang sudah tidak terpakai, dana diletakkan di dalam musium. Untuk penyediaan senjata tersebut merupakan bentuk kerjasama dengan Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya, dan Pariwisata. Untuk saat ini, sebagian besar pengunjung didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. “Karena Musium pangsar jenderal Soedirman memang diperuntukan wisata edukasi,” katanya.
Hasto menuturkan, pengunjung setiap tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang tercatat di Musium Pangsar Jenderal Soedirman selama 2016 pengunjung yang datang sebanyak 20.654 dengan pendapatan asli daerah (PAD) Rp 93.896.000 dari target Rp 65 juta. “Pada 2017, pengunjung yang datang 32.983 dengan PAD Rp 171.156.000, dari target PAD Rp 80 juta,” tuturnya.
Selain itu, peningkatan jumlah pengunjung juga disumbang dari berbagai even yang diselenggarakan di dalam Musium pangsar Jenderal Soedirman, seperti lomba kicau burung. Sebab, untuk masuk ke lokasi tetap dikenakan biaya tiket masuk. Selain itu, di area sekitar juga ditambah fasilitas wahana permainan anak seperti ayunan, jungkat-jungkit, dan lainnya. “Untuk menarik minat anak-anak berkunjung ke musium, kami sediakan berbagai wahana permainan,” katanya.
Hasto menyampaikan, untuk anggaran pembuatan landasan dan biaya antar tank ditanggung oleh DPU Kabupaten Banyumas. “Yang tahu kan dari DPU, ukuran dan ketebalan landasan untuk tank seberat 15 ton,” ujar Pengelola Musium Pangsar Jenderal Soedirman, Hasto Wisnu Probo. Untuk penempatan tank, akan ada di depan gedung museum di sisi barat dan timur. Sehingga terlihat dari luar dan diharapkan dapat memancing perhatian masyarakat untuk datang ke Museum Pangsar Soedirman. Sebab, pengunjung juga dapat melakukan selfi di tank tersebut.
Selain itu, tambahan lainnya ada 25 pucuk senjata yang sudah tidak terpakai, dana diletakkan di dalam musium. Untuk penyediaan senjata tersebut merupakan bentuk kerjasama dengan Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya, dan Pariwisata. Untuk saat ini, sebagian besar pengunjung didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. “Karena Musium pangsar jenderal Soedirman memang diperuntukan wisata edukasi,” katanya.
Hasto menuturkan, pengunjung setiap tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang tercatat di Musium Pangsar Jenderal Soedirman selama 2016 pengunjung yang datang sebanyak 20.654 dengan pendapatan asli daerah (PAD) Rp 93.896.000 dari target Rp 65 juta. “Pada 2017, pengunjung yang datang 32.983 dengan PAD Rp 171.156.000, dari target PAD Rp 80 juta,” tuturnya.
Selain itu, peningkatan jumlah pengunjung juga disumbang dari berbagai even yang diselenggarakan di dalam Musium pangsar Jenderal Soedirman, seperti lomba kicau burung. Sebab, untuk masuk ke lokasi tetap dikenakan biaya tiket masuk. Selain itu, di area sekitar juga ditambah fasilitas wahana permainan anak seperti ayunan, jungkat-jungkit, dan lainnya. “Untuk menarik minat anak-anak berkunjung ke musium, kami sediakan berbagai wahana permainan,” katanya.
Sumber: Radarbanyumas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar