Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar)Biro bakal meluncurkan agenda wisata tahun 2018 pada pekan ketiga bulan Januari. Kalender ini digunakan untuk mempermudah promosi wisata daerah. Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, sebelum diluncurkan, pihaknya akan mengundang jurnalis, pegiat media sosial, pelaku wisata dan budaya untuk meminta masukan. Terutama terkait kemasan acara dan metode promosi.
”Kami juga sudah menyiapkan materi promosi untuk media sosial. Tidak hanya kalender saja,” katanya, Senin (8/1). Pihaknya menargetkan, seluruh agenda wisata budaya dipublikasikan sebelum akhir Januari. Meski sebetulnya kalender tersebut sudah selesai disusun Desember 2017. Sedikitnya 21 kegiatan wisata dan budaya sudah disusun oleh Dinporabudpar.
Dua bulan lalu, agenda tersebut sudah dilaporkan kepada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Provinsi Jawa Tengah. ”Untuk agenda Banyumas harus akhir Januari ini. Kalau sudah lewat ya sudah basi,” katanya. Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Biro Perjalanan Wisata se eks Karesidenan Banyumas (Pebemas), M Kardiyo menagih peluncuran kalender wisata. Seharusnya, seluruh agenda di Banyumas sudah diumumkan sejak akhir tahun lalu. ”Ini kan menjadi panduan kami untuk membuat paket wisata.
Kami juga butuh persiapan untuk membuat paket wisatanya,” ujarnya. Menurut Kardiyo, agenda yang sudah disusun, ditawarkan kepada pelaku wisata lainnya. Mereka juga memiliki kepentingan untuk memberi masukan kepada Pemkab.
Banyumas Fokus ke Promosi Pariwisata
Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Banyumas akan berfokus pada untuk mempromosikan pariwisata daerahnya. Terutama untuk mengenalkan destinasi wisata yang belum dikenal luas. Kepala (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, untuk kebutuhan promosi tersebur, pihaknya sudah membuat video kaleidoskop, event dan objek wisata di daerah Banyumas.
Rencananya, video promosi ini akan disebarkan melalui jejaring dunia maya. ”Kami butuh bantuan pegiat media sosial, blogger, jurnalis. Nanti kita kumpulkan semua soalnya kami butuh masukan,” ujarnya, kepada Suara Merdeka, kemarin. Menurut Asis, penetrasi promosi harus lebih gencar tahun ini.
Pasalnya, setelah berhasil melampaui target kunjungan tahun ini, Dinporabudpar dituntut untuk meningkatkan jumlah wisatawan sepanjang tahun 2018. Adapun tahun 2017 lalu, Banyumas mencatatkan 1,2 juta pengunjung dengan pendapatan Rp 10 miliar. Jumlah tersebut berasal dari 9 objek wisata yang dikelola oleh Pemkab. ”Kita akan cetak brosur lebih banyak. Disebar setiap ada kesempatan undangan di luar daerah,” tambahnya.
sumber Suara Merdeka
sumber Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar