Kota Banyumas secara status adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Banyumas. Ada sebuah kisah sejarah panjang mengapa sekarang menjadi Kota Kecamatan padahal dulunya adalah pusat pemerintahan Kadipaten Banyumas. Berawal dari kisah Raden Jaka Kahiman ,anak dari cucu Raden Baribin anak Prabu Brawijaya IV yang menikah dengan Raden Dyah Ayu Pamekes dari Kerajaan Pajajaran. Pada tahun 1582 M mendapat hadiah dari Sultan Pajang karena keberanian dan sikap ksatrianya lalu diangkat menjadi Adipati bergelar Warga Utama 2 . Dengan Bijaksana Jaka Kahiman membagi wilayah kekuasaannya menjadi 4 bagian dengan para iparnya. Dia membuka sebuah hutan di tepi kali Serayu, daerah inilah yang dipilih menjadi pusat pemerintahan baru, diberi nama Banyumas.
Disinilah bermula sejarah Banyumas sebelum akhirnya bergabung dengan Kabupaten Purwokerto tahun 1936 dan turun status menjadi Kecamatan.
Preview Alun Alun Banyumas
Dari sejarahnya sebagai kota yang tumbuh sebagai pusat pemerintahan di masa lalu, Banyumas menyimpan banyak artefak dan heritage . Barbagai situs banyak di jumpai terutama di sekitar Kota Lama. Semoga kedepan situs ini menjadi andalan pariwisata daerah ini jika segala infrastruktur telah dibenahi dan difasilitasi oleh Pemda Setempat.
Untuk merevitalisai kota lama bukan hal yang mudah. Butuh biaya besar serta kepedulian berbagai pihak, bukan pemerintah daerah semata. Namun di tengah keterbatasan dana, ada usaha dari Pemkab Banyumas untuk menata Kota lama, menetapkan sebagai kota pusaka (heritage) , dan semua berawal dari alun alun terlebih dahulu.
Pemkab Banyumas, mulai Kamis (25/6) ini melakukan renovasi Alun-alun Banyumas. renovasi tersebut bertujuan untuk memperbaiki struktur alun-alun yang sudah termakan usia. menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,8 miliar.
Dalam pembangunan kali ini, jalan pemisah di tengah alun-alun akan tetap dipertahankan. Jalan tersebut hanya akan dilebarkan dari 4,5 meter menjadi 6 meter dan akan dipaving.
Kemudian peningkatan rumput dan penanaman pohon peneduh. .Di sekelilingnya akan dibuat trotoar dan drainase. Kemudian pemasangan lampu hias dan lampu penerangan disetiap titik, sehingga akan tampak indah pada malam hari.
Alun-alun tersebut, juga akan dilengkapi dengan panggung gelar budaya yang berada di sudut utara timur dan mimbar bendera untuk upacara resmi di lapangan sebelah timur. Sedangkan lapangan sisi barat akan difungsikan sebagai lapangan olah raga.
Rendering Alun Alun Banyumas oleh DCKTR Kabupaten Banyumas.
Dalam proyek revitalisasi Alun-alun Banyumas, pemkab akan meninggikan permukaan Alun-alun Banyumas sekitar 20 centimeter. Hal itu untuk mengantisipasi munculnya genangan pada saat musim hujan.
Bermula dari alun alun, semoga akan berlanjut ke Kawasan kota Lama secara keseluruhan. Dan menjadikan Kota Banyumas menjadi destinasi wisata andalan selain Baturaden adalah sesuatu yang mungkin. Dan harus kerja keras serta kerja sama antara berbagai pihak, Pemerintah, masyarakat dan swasta. Karena Kota lama menyimpan pesona yang tidak kalah dengan daerah lain. Ini harus bisa memberi manfaat bagi warga sekitarnya yang sejatinya merupakan warisan besar pendiri Kadipaten ini.
Dan ada sebuah harapan besar Banyumas akan menjadi daerah yang berkembang dinamis, mengejar ketertinggalan dengan daerah atau kecamatan lain.
Lanjutan Proyek Alun-alun Dianggarkan Rp 1 Miliar
Pemkab Banyumas tahun ini mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1 miliar
untuk pembangunan lanjutan tahap kedua Alun-alun Banyumas. Pembangunan
tahap pertama telah rampung akhir tahun lalu. ”Tahun ini ada (kegiatan
pembangunan tahap kedua Alun-alun Banyumas). Untuk tajap kedua ini kami
menyiapkan anggaran sekitar Rp 1 miliar,” kata Kasi Pertamanan dan
Pemakaman Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR), Irawan,
kemarin. Anggaran sebanyak itu, kata dia, rencananya
akan digunakan untuk melengkapi saranan dan prasaran yang berlum
tersedia. Antara lain, penyediaan rumput, pohon peneduh, lampu
penerangan, kursi dan penyelesaian pembangunan panggung serba guna.
”Pada tahap pertama belum seluruh fasilitas tersedia, akan dilengkapi
tahun ini. Untuk jenis rumput yang akan dipakai, nantinya akan
menggunakan rumput biasa seperti di lapangan sepakbola, karena nantinya
alun-alun juga bisa digunakan untuk bermain bola,” jelas dia. Lebih jauh
dia mengatakan, pembangunan tahap kedua nanti diperkirakan baru akan
dilaksanakan pertengahan tahun ini. Asumsinya proses lelang pembangunan
tahap kedua paling cepat baru akan dilasakanakan sekitar April
mendatang. Proses Lelang ”Proses lelang kemungkinan paling cepat
biasanya baru akan dilaksanakan sekitar April. Kami perlu melakukan
penyesuaian harga dengan anggaran yang tersedia. Mudah-mudahan semua
prosesnya berjalan lancar, sehingga akhir tahun ini bisa selesai,” ujar
dia. Setelah selesainya pembangunan tahap kedua, lanjut dia, alun-alun
sudah dapat difungsikan. Saat ini alun-alun sebenarnya sudah dapat
difungsikan, namun belum optimal, karena masih banyak fasilitas yang
belum tersedia. ”Menurut rencana pembangunan tahun ini adalah yang
terakhir, kami sederhanakan agar bisa secepatnya digunakan. Tahun depan
alun-alun sudah dapat difungsikan secara total, kami berupaya untuk
menyelsaikan itu,” imbuhnya. Seperti diberitakan, pembangunan alun-alun
dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama tahun lalu difokuskan untuk
penataan bangunan utama alun-alun. Antara lain pelebaran jalan, kemudian
pemasangan paving blok, pembangunan drainase dan panggung serba guna
11 Januari 2016, Suara Banyumas
11 Januari 2016, Suara Banyumas
Pemerintah Kecamatan Banyumas merencanakan area Alun-alun Banyumas
steril dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Seluruh PKL yang biasa berjualan
di situ akan ditempatkan di sisi utara alun-alun.
Camat Ari
Yusminto, mengatakan penataan PKL akan dilakukan setelah ada serah
terima bangunan dari pelaksana proyek kepada pemkab. “Pembangunan tahap
pertama baru selesai, penataan PKL menunggu adanya serah terima dulu,”
katanya, Senin (11/1).
Dia mengatakan pemkab
telah menyiapkan lokasi yang akan digunakan untuk PKL di sisi utara
alun-alun. Nantinya PKL akan berjualan di situ dengan menggunakan
gerobak dan mendirikan tenda non permanen.
Berdasarkan pendataan
yang dilakukan, di sekitar alun-alun terdapat sekitar 60 sampi 70 PKL.
Namun, dari jumlah itu, lanjut dia, tidak lebih dari 50 PKL yang aktif
berjualan. Mereka sebagian besar berjualan pada siang hari. suaramerdeka.com
-
Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie
usai apel pagi Jum’at (15/1), mengatakan bahwa Pemkab melalui Dinas
Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR) pada tahun 2016 ini
mengajukan rencana pembangunan Alun-alun Banyumas. “Untuk tahun kedua ini, akan menyelesaikan pembangunan sesuai yang Masterplan” katanya.
Agus menambahkan pembangunan tersebut antara lain untuk melengkapi
sarana dan prasarana yang belum tersedia. Antara lain, penyediaan
rumput, pohon peneduh, lampu penerangan, kursi dan penyelesaian
pembangunan panggung serbaguna.
“Pada tahun pertama belum seluruh
fasilitas tersedia, akan dilengkapi tahun ini. Untuk jenis rumput yang
akan dipakai, nantinya akan menggunakan rumput biasa seperti di lapangan
sepak bola, karena nantinya alun-alun juga bisa digunakan untuk bermain
bola,” jelas dia.
Menurutnya kelanjutan pembangunan nanti
diperkirakan baru bisa dilaksanakan pertengahan tahun ini. Asumsinya
proses tahapan lelang memakan waktu cukup lama, sehingga pembangunan
paling cepat baru akan dilaksanakan sekitar bulan April mendatang.
Foto Pembangunan Alun-alun Banyumas Tahun 2015
credit to Humas Kabupaten Banyumas
sekarang alun alun Banyumas tambah keren. jangan cuman Purwokerto aja :D
BalasHapusbetul, itu sudah mendapat jatah anggaran
Hapus