Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Kamis, 27 Agustus 2015

Penataan Kota Kecamatan Wangon & Kemungkinan Perluasan Urban


Wangon adalah sebuah kota kecamatan yang lokasinya cukup strategis karena menjadi persilangan jalur utama lalu lintas di jalur selatan jawa. 
Meskipun perkembangan kota dan ekonominya tidak semaju daerah lain yang sama strategisnya, tapi setidaknya Wangon sudah memiliki beberapa fasilitas yang tidak semua kecamatan memilikinya, antara lain : Terminal Bis type B, PLN UPJ Wangon, PDAM, Telkom , Stasiun Pemancar RRI Purwokerto, Samsat, Wangon Gateway yaitu fasilitas milik salah satu penyedia jasa kiriman sebagai salah satu gudang utama dan pusat distribusi di Pulau Jawa, serta menjadi pusat salah satu jasa layanan internet wireless milik swasta FebryNetwork, dan Batalyon, serta meski skala kecil sudah memiliki pusat bermain air atau waterboom Tirtagading



CBD Wangon


pertokoan di wangon mulai berkembang di jalan sekunder atau jalan kecil penghubung tidak hanya jalan besar atau poros utama.



pemusatan aktivitas ekonomi saat ini 




Pusat perekonomian di Wangon  mulai berkembang di jalan kecil yang awalnya hanya berfungsi sebagai jalan penghubung. salah satunya jalan Penatusan di selatan kompleks pasar wangon. Saat ini selain menjadi kantong parkir, juga menjadi pusat pertokoan baru, setelah sebelumnya juga menjadi lokasi pusat kegiatan , ditandai dengan berdirinya panti asuhan, klinik dan sekolah swasta.  

img_20161126_093109.jpg


img_20161126_093109_1.jpg

img_20161126_092927_1.jpg



Saya merasa perlu menanggapi berita berita yang berkembang di saat ini, baik yang dimuat di media ataupun hanya pengamtan pribadi. Ada banyak berita yang kurang baik tentang kondisi Kecamatan wangon ini antara lain:
1)  Persoalan Sampah, ditandai dengan tidak adanya lokasi Tempat Pembuang Akhir tetap, infonya sudah 3 kali berpindah karena diprotes oleh warga. Saat ini masih menyisakan persoalan yang belum tertangani dengan baik. Sebaiknya Pihak Pemda/ Bapeda segera membuat TPApermanen yang berteknologi tinggi disertai alat pengurai menjadikan pupuk organik atau bahan daur ulang, ini bisa jadi langkah strategis bahkan bisa menghasilkan keuntungan. Yang perlu dilakukan adalah membebaskan lahan untuk dijadikan lokasi TPA, tentu yang jauh dari Permukiman penduduk lebih diutamakan. Di Jalan Lingkar barat bisa jadai lokasi alternatif karena ada lahan yang luas. Tentu dipilih lokasi yang lebih ke belakang, karena bagian pinggir jalan akan lebih baik menjadi pusat perekonomian baru.
2)      Banyaknya infrastruktur yang rusak seperti jalan lingkar pasar, terminal dan jalan Raya Utara yang notabene merupakan jalan tersibuk di Wangon. Pastinya Jalan Raya Utara bukan wewenang Pemkab banyumas, seharusnya Openmda Banyuams berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera menagatasi persoalan aini, pengaspalan ulang ( hotmix), pembuatan pedestrian serta penghijauan di jalur ini.
Terkait dengan sibuknya jalan ini saat siang hari, saya sangat berharap kepada Bappeda agar merancang jalan ringroad dalam kota yang linier atau sejajar dengan jalan raya utara. Mengingat kawasan timur sudah cukup padat, mungkin alternatif terbaik adalah dengan membnagun jalan baru dari jalan lingkar barat ke arah selatan bertemu dengan Jalan Nasional selatan ( Jan Raya Barat Wangon). Karena ketersediaan lahan dan minim penggusuran rumah. Karena baru ini dibawah Pemda Banyumas tentu lebih mudah mengelolanya dan sangat potensial menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Kompleks Pasar Wangon sudah seharusnya direnovasi total, bukan hanya jalan lingkar tapi juga bangunan utama. Bangunan Pasar 2 lantai perlu dipertimbangkan, dengan konsep minimal seperti Pasar Gede Cilacap yaitu ada akses ke lantai 2 yang dilalui olih kendaraan roda 4.
Yang tidak kalah penting adalah renovasi total terminal Wangon, sesuai harapan masyarakat, terintegrasi taman kota. Sisi utara Terminal bisa  dijadikan taman kota.

Selain itu, untuk mengantisipasi perkembangan kota, tentu konsep green city juga harus disiapkan. Jangan sampai  semua alahan berubah menjadi bangunan. Melihat Peta adfa sejumlah area hijau di sebelah barat jalan raya utara. Semoga saja area ini dijadikan hutan kota tapi dikelola profesional. Dijadikan daerah konservasi, dimanfaatkan untuk pariwisata, dan pusat rekseasi. Tentu akan menjadi nilai tambah bagi Kecamatan Wangon.








meski terlambat pengaspalan ulang jalan raya utara wangon merupakan keharusan. bahkan Sebaiknya pengaspalan 4 lajur jalan akan lebih baik lagi.

Urban Wangon ternyata termasuk yang paling luas di kabupaten Banyumas di luar urban Purwokerto, ini artinya potensi perkembangan perkotaan wangon sangat besar di masa depan.





Wangon adalah sebuah kecamatan di bagian barat kabupaten Banyumas. Adalah  kota kecamatan yang strategis karena memiliki persimpangan yang menghubungkan jalur Utara Jawa dan Jalur Selatan. Yaitu Jalur Penghubung Tegal - Cilacap dengan Bandung - Yogyakarta. Dengan demikian daerah ini sangat potensial menjadi salah satu kecamatan yang penting di Kabupaten Banyumas . Banyak potensi yang bisa membuat daerah ini berkembang pesat karena punya peluang menjadi kota transit. Namun sangat disayangkan potensi ini belum dilirik oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas. Terlihat dari infrastruktur yang belum baik, fasilitas publik yang kurang tersedia seperti Ruang Terbuka Hijau, Pedestrian , sarana olah  raga  indoor, Pasar dan terminal yang kurang terawat.
Apa saja manfaat luas dari pembenahan infrastruktur kota kecamatan Wangon? Pertumbuhan ekonomi akan meningkat, Kesejahteraan masyarakat meningkat. Kota akan lebih rapi dan nyaman, sehingga menarik bagi pengunjung luar kota untuk mampir atau beristirahat. ini peluang bagi usaha perhotelan, kuliner dan oleh -oleh.
Apa saja yang perlu dibenahi ?

1. Pembangunan jalan paralel Jalan raya utara.

Jalan raya utara adalah koridor yang paling sibuk di siang hari karena selain mobilitas kendaraan dari Pantura, disinilah pusat  aktivitas perekonomian di Kecamatan Wangon, yaitu adanya pasar, pertokoan, bank , kompleks kantor kecamatan. Saat siang hari  lalu lintas sangat padat, oleh karena itu perlu adanya pengalihan lalu lintas terutama bagi kendaraan luar kota. Sebaiknya membangun jalan baru parallel dengan jalan raya utara , bisa dengan membuat jalan penghubung Jalan lingkar barat dengan jalan raya barat atau jalan penghubung jalan lingkar timur dengan jalan raya timur. Perlu dibangun akses jalan yang lebar untuk pengalihan kendaraan sehingga tidak terjadi Crowd karena benturan dengan aktivitas warga .

2. Pembangunan pedestrian dan Ruang Terbuka Hijau.
Saat ini sedang dibangun Taman kota di Lapangan panggang sebelah utara SMP N 2 Wangon jalan raya barat. Dan infonya ada usulan dari pihak kecamatan kepada Pekab Banyumas agar dibangun terminal terintegrasi taman kota wangon. Namun sayangnya belum ada perkembangan terbaru dari rencana ini. Bahwa RTH sangat penting bukan hanya memperindah kota, dampak lain berupa terbukanya peluang ekonomi warga untuk membuka usaha akibat aktivitas di taman kota. Tentu adanya taman kota akan menarik masyarakat sebagai lokasi untuk bersantai dan istirahat. Hal yang terlihat nyata  seperti revitalisasi alun alun Jatilawang yang sekarang ramai hingga malam hari. Tentu harapannya bukan hanya ini saja, tapi juga penataan pedestrian dan tanaman peneduh sepanjang jalan kota. ini juga sangat penting.
Contoh salah satu titik di jalan raya utara. Perlu banyak lagi penanaman pohon.




3. Pembangunan sarana olah raga.
Sebagaimana umumnya sebuah kota , kehadiran tempat olah raga adalah keharusan tidak hanya sebagai tempat untuk interaksi semata tapi bias juga mengangkat prstasi olah raga, karena adanya fasilitas maka latihan juga bisa lebih intens, hal ini akan membuat masyarakat suka berolahraga, terbukalah peluang mencari bibit atlet baru.

4. Perlunya membangun Pusat pemerintahan terpadu.

Saat ini Perkantoran tersebar merata di berbagai tempat. Kecamatan di Jalan Raya Utara


Beberapa kantor milik instansi pemerintah sebaiknya ditempatkan dilokasi yang terintegrasi di satu kawasan. Untuk lokasi yang cukup baik adalah koridor jalan lingkar barat. ini juga berfungsi untuk mengimbangi kepadatan jalan raya utara . Mengapa area ini dipilih? karena masih banyak lahan kosong sehingga untuk membangun perkantoran yang luas tidak harus melakukan penggusuran rumah warga , dari segi biaya juga lebih murah. Untuk mengantisipasi perkembanga  kota ke depan harus ada perencanaan .

5. Pembagian Zonasi
Jalan raya utara, barat , Selatan dan Timur untuk zona perdagangan . Jalan lingkar barat untuk zona pemerintahan. Jika ada pembagian zonasi sesuai potensinya. Kawasan sepanjang koridor  Jalan raya utara , jalan raya barat, jalan raya timur dan jalan raya selatan  dimaksimalkan sebagai pusat kuliner, perdagangan dan jasa.

Nah mengingat kota ini merupakan jalur lintas utama, maka sangat perlu dibangun rest area untuk kendaraan luar kota yang melintas. Ada lahan kosong yang cukup luas di jalan raya timur, bisa dibangun di situ. Wangon merupakan salah satu titik lelah bagi pengguna kendaraan antar kota, maka dengan adanya rest area selain sangat penting bagi baik bagi masyarakat setempat maupun pengguna kendaraan. Dengan adanya Tirta gading pun sudah menunjukan ramainya kunjungan.  jika ini semua terwujud, Kota Wangon selain nyaman bagi masyarakat Wangon dan sekitarnya, juga menarik semua pengunjung yang mampir melepaskan lelah sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke kota tujuan. Dan Wangon pun menyandang predikat sebagai "Kota Transit".


Ilustrasi Pengembangan Perkotaan Wangon.





Seandainya Kota Wangon direncanakan diperluas atau adanya rencana pembangunan pusat opertumbuhan baru, maka ini sedikit ide yang saya pikirkan. ( Tulisan ini melengkapi tulisan yang pernah saya tulis beberapa waktu ) Wangon bukanlah bekas kota kawedanan sehingga bentuk perkotaannya tidak dirancang menjadi kota pemerintahan sejak awalnya. Wangon berkembang seiring berkembangnya zaman, ketika kota makin tumbuh pesat, maka kota ini tumbuh alami tanpa ada arahan dari otoritas pemerintahan setempat, atau pemerintahan terlambat mengantisipasi, contoh nyata, saat rencana pembangunan taman kota tentu dengan fasilitas kelas kecamatan ( bukan Taman Gelora Dewa yang statusnya milik Desa) eks pasar yang sangat strategis untuk taman kota malah menjadi kantor Kecamatan yang sebenarnya bisa dibangun di sisi timur.
Untuk itu, seandainya menjadi ibukota Kabupaten misalnya, tentu jalan keluarnmya adalah membangun kota baru. Dengan beberapa hal yang patut dipertimbangkan yaitu:
  1. Lokasi Wangon yang berada di jalur Lintas, sangat terasa dampak kemacetan parah saat arus balik dan mudik, tentu akan berdampak pada aktivitas pelayanan masyarakat jika daerah ini menjadi pusat kegiatan pemerintahan. Solusinya di antara 4 jalur lintas dibangun jalan penghubung yang saling terkoneksi dan di titik perlintasan jalur lintas dibangun perlintasan tidak sebidang, bisa dengan under Pass atau Fly Over.
  2. Pembangunan yang baik adalah membagi pusat keramaian baru dan menghindari dampak penumpukan aktivitas atau kemacetan di satu kawasan dalam hal ini mengurangi beban jalan Raya Utara. Untuk itu ada baiknya di bagi pusat pertumbuhan wilayah sebagai berikut :
a)      Kawasan Jalan Lingkar Barat dijadikan, Pusat wisata artifisial dan edukasi (Taman kota, Danau buatan, kebun buah, kebun bunga)  terintegrasi sport centre
b)      Kawasan sebelah  utara Batalion surya kusuma dijadikan pusat perkantoran terpadu.

c)      Kawasan di selatan Puskesmas Wangon 1 dijadikan Perumnas, kalo bisa berupa Rusunami dan Rusunawa atau syukur apartemen.


Jalan Lingkar Ajibarang Wangon
Masalah ke sekian kali . dan Saya mengusulkan pembangunan jalan lingkar Ajibarang wangon sebagai solusi . selama tidak dibangun jaringan jalan baru masalah mustahil tuntas . kalo bukan jalan Tol dalam jangka panjang harus ada jalan lingkar Ajibarang wangon dalam jangka pendek . kalo Tol Tegal cilacap dibangun sangat significant mengatasi masalah ini . jalan raya khusus kendaraan domestik saja .




Kemungkinan Perluasan Kota 

Urban Wangon ternyata termasuk yang paling luas di kabupaten Banyumas di luar urban Purwokerto, ini artinya potensi perkembangan perkotaan wangon sangat besar di masa depan.
Warna kuning pada peta di atas menunjukan area urban di kabupsten Banyumas. Purwokerto memiliki area urban paling luas di susul Wangon urutan 2.


Meskipun secara umum  Urban Ajibarang saat ini bisa dikatakan lebih maju daripada Urban Wangon mengingat banyaknya fasilitas publik yang dibangun di Ajibarang seperti Pabrik Semen Bima, RSUD 4 lantai dan sebagainya, tapi berdasarkan peta persebaran urban di atas secara luas Urban Wangon lebih luas daripada Ajibarang. Sehingga dalam perkembangan kota di masa mendatang Kota Wangon bisa lebih luas dari Ajibarang. Mengapa bisa demikian? Mari kita lihat lagi, peta Ajibarang dan Wangon. Ternyata Daerah Perkotaan ajibarang didominasi oleh perbukitan, hanya sedikit yang berupa area datar atau landai. Ini berbeda dengan Area Wangon yang memiliki area datar relatif luas.
Kondisi alam inilah yang membuat perluasan perkotaan ajibarang menjadi terbatas.  Sedangkan Wangon yang bisa berkembang lebih luas ke radius sekitar 7-10 km persegi.



Kemungkinan Wangon Menjadi Kota Pemerintahan


Bagi kabupaten Banyumas selain sumber PAD yang juga menjadi problem adalah kondisi geografis yang luas antara barat dan timur. Sehingga seperti apa yang dikatakan oleh pak Wakil Bupati bahwa sebaiknya pemekaran wilayah itu menjadi 3 Kabupaten kota, masing masing kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Ajibarang. Namun jika kembali ke masalah kabupaten maka jelas akan sangat berat secara daya saing dan keuangan, anggaran yang seharusnya digunakan untuk membangun infrastruktur dan pelayanan terhadap masyarakat bisa teralihkan menjadi membangun kantor dan gaji pegawai. Ini sebuah kerugian yang tentu bukan tujuan pemekaran yang intinya adalah pemenuhan atas kebutuhan masyarakat . Menurut saya Kabuapten tetap satu yaitu Banyumas yang meliputi wilayah antara Lumbir dan Tambak. Nah, bagaimana solusi agar jauhnya jarak antara 2 wilayah ini ke pusat pemerintahan tidak menjadi kendala? 
Saya punya ide antara lain :
   " Wangon dan Kota Banyumas dijadikan pusat pemerintahan ( ibukota bersama) dengan rincian Kantor Muspida berada di Kota Banyumas, dan perkantoran dinas instansi berada di Wangon. Kota Banyumas saat ini sudah ada kantor Pengadilan Negeri/agama, Kejkasaan Negeri , Rutan, tinggal membangun kantor Muspida lainnya. Serta Dinas pariwisata sebaiknya di Banyumas, karena yang akan menghandle kota tua Banyumas yang potensinya harus dimaksimalkan. Sementara di Wangon dibangun Perkantoran terpadu , instansi di lingkup Pemda Banyumas 



Wajah Wangon saat ini

Terminal




Pasar






SD Banteran

Masih kompleks Kecamatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...