Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Rabu, 25 Mei 2016

Tertutup Longsor, Gumelar-Paguyangan Diberlakukan Satu Lajur



 Suara Banyumas 
JALAN LICIN: Jalan kabupaten di jalur Gumelar-Paguyangan, Brebes di Desa Samudra, Kecamatan Gumelar masih licin pasca tertimbun tebing dan hutan pinus longsor, Senin (23/5). (suaramerdeka.com/Susanto)
JALAN LICIN: Jalan kabupaten di jalur Gumelar-Paguyangan, Brebes di Desa Samudra, Kecamatan Gumelar masih licin pasca tertimbun tebing dan hutan pinus longsor, Senin (23/5). (suaramerdeka.com/Susanto)

Warga Minta Ditangani Tuntas

Longsor Jalan Gumelar-PaguyanganRuas Jalan Gumelar-Paguyangan di sekitar areal hutan pinus petak 31A Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Banyumas Barat di Desa Samudra, Kecamatan Gumelair yang longsor Senin (23/5) diminta segera ditangani tuntas.
Hal ini penting agar jalan tersebut dapat dilintasi secara normal. Tiga hari setelah longsor, Rabu (25/5), separuh jalan di lokasi masih tertutup longsor. Sementara material longsoran tebing masih menggunduk dan terancam longsor kembali.
Apalagi sebagian besar tebing setinggi 25 meter dan sepanjang 30 meter tersebut merupakan tanah labil. Usai hujan deras, potensi longsor yang menutup total jalan bisa terjadi. Pengendara sepeda motor di jalur tersebut, Suyadi berharap, jalan longsor tersebut segera ditangani.
Sebelumnya, jalan tersebut ditangani manual oleh warga hingga bisa dilintasi. Namun, untuk mengeruk seluruh material longsor medannya berbahaya. Terlebih lagi lokasi hutan dan tebing longsor tersebut berbahaya. “Kami berharap penanganan bisa menggunakan alat berat.
Karena medan curam dan cukup besar itu tidak memungkinkan jika hanya menggunakan tenaga manusia,” katanya. Pantauan Suara Merdeka hingga Rabu (25/5), jalan yang masih terbilang licin dan berbahaya tersebut sudah ramai dilintasi kendaraan roda dua hingga roda empat.
Padahal separuh jalan yang dilintasi tersebut berada di bawah material tanah longsor. Makanya jika hujan deras jalan tersebut berbahaya. Papan peringatan jalan longsor dan larangan melintas juga telah dipasang di perbatasan wilayah Brebes Banyumas di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan dan Pertigaan Jalan Gumelar menuju Samudra.
Plt Camat Gumelar yang juga Sekretaris Camat Gumelar, Sarwoko menyatakan, sampai dengan Rabu (25/5), aktivitas kendaraan di jalur Gumelar-Paguyangan belum sepenuhnya normal. Terlebih lagi jumlah material longsor di wilayah tersebut belum tuntas dibersihkan. Untuk itulah ia mengimbau kepada masyarakat untuk semakin berhati-hati ketika terpaksa harus melintasi jalan tersebut.
“Baik sepeda motor ataupun mobil yang akan melintas, maka pengendaranya harus hati-hati. Karena memang dengan kondisi tebing yang rawan longsor berbahaya. Selain itu kondisi jalan licin, apalagi saat ini hujan juga masih berpotensi turun.
Makanya kalau bisa hindari jalan berbahaya ini dan pilihlah jalan lain yang lebih aman meski jauh,” katanya. Sebelumnya, Komandan Koramil Gumelar Kapten Inf Daryoto mengatakan pasca longsor, Senin (23/5) pagi, pihak pemerintah desa dan jajaran Muspika Gumelar langsung melaporkan hal tersebut ke dinas terkait.
Sementara penanganan darurat berupa pembersihan material longsor ditangani warga. Meski demikian, dengan kerawanan tebing dengan kemiringan 80 derajat, maka proses pembersihan material longsor dilaksanakan dengan hati-hati.

“Makanya tidak bisa dikeruk langsung seluruhnya karena memang kondisinya berbahaya. Jalan yang dilintasi terpaksa hanya satu lajur saja. Kendaraan yang melintas harus hati-hati karena licin dan medan jalan yang di sisi terdapat tebing yang curam,” katanya


BANYUMAS, suaramerdeka.com - Akibat longsornya tebing jalan di kawasan hutan pinus petak 31A Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Banyumas Barat di Desa Samudra Kecamatan Gumelar membuat jalan Gumelar-Paguyangan tertutup. Akibat kejadian itu, jalan penghubung dua kabupaten tersebut kini difungsikan hanya satu lajur sejak Senin (23/5).
Longsornya tebing setinggi 25 meter dan sepanjang 30 meter tersebut terjadi sekitar Senin (23/5) pagi usai wilayah setempat diguyur hujan deras. Sesaaat setelah longsor tersebut, jalan alternatif penghubung dua kabupaten tersebut sempat tertutup total. Akibatnya jalan kabupaten tersebut tak dapat dilintasi kendaraan.
Komandan Koramil Gumelar Kapten Inf Daryoto mengatakan pasca longsor tersebut pihak pemerintah desa dan jajaran Muspika Gumelar langsung ambil tindakan melaporkan hal tersebut ke dinas terkait. Sementara penanganan darurat berupa pembersihan material longsor ditangani langsung oleh warga. Meski demikian dengan kerawanan tebing dengan kemiringan 80 derajat, maka proses pembersihan material longsor dilaksanakan dengan hati-hati.
“Makanya tidak bisa dikeruk langsung seluruhnya dan bertahap hingga hari ini. Jalan yang dilintasi terpaksa hanya satu lajur saja. Kendaraan yang melintaspun harus hati-hati karena licin dan medan jalan yang di sisi terdapat tebing yang curam,” katanya, Selasa (24/5).
Akibat longsor wilayah tebing dan hutan Perhutani tersebut, puluhan pohon pinus juga turut tumbang sehingga menimbulkan kerugian jutaan rupiah. Dengan kondisi longsor yang cukup besar tersebut, pemerintah desa dan jajaran Muspika Gumelar berharap Pemkab Banyumas khususnya BPBD Banyumas bisa menurunkan alat berat.
Plt Camat Gumelar yang juga Sekretaris Camat Gumelar, Sarwoko menyatakan sampai dengan hari ini, aktivitas kendaraan di jalur Gumelar-Paguyangan belum sepenuhnya normal. Terlebih lagi jumlah material longsor di wilayah tersebut belum tuntas dibersihkan. Untuk itulah ia mengimbau kepada masyarakat untuk semakin berhati-hati ketika terpaksa harus melintasi jalan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...