SEJUMLAH siswa MTs Pakis, Pesawahan, Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, pagi itu tampak begitu asyik "bergelut" dengan kedelai. Ya, rupanya para siswa yang tinggal di lereng Gunung Slamet ini tengah membuat keripik tempe. Mereka mencoba untuk mengembangkan sebuah unit usaha produktif sebagai upaya menjadikan MTs Pakis sebagai sebuah lembaga pendidikan yang mandiri. Dalam kegiatan selama tiga hari tersebut mereka dibimbing langsung oleh seorang pelaku usaha ekonomi kreatif dari Cilongok.
Meski masih duduk di bangku sekolah setingkat SMP, namun mereka cukup antusias mengikuti. Mereka mendapatkan pelatihan secara langsung secara bertahap. ”Kami mengikuti kegiatan pelatihan membuat keripik tempe saat jam istirahat dan usai pulang sekolah. Bahkan, selama tiga hari berturut-turut itu, kami berlatih membuat keripik sampai petang,” ungkap Yuli, salah satu siswa.
Layak Dikembangkan
Meski masih anak-anak, mereka mampu membuat keripik tempe dengan baik. Bentuk produknya yang mungil dan rasa kedelainya terasa, menjadikan keripik tempe hasil produksi siswa MTs Pakis layak untuk dikembangkan sebagai salah satu produk usaha dari madrasah ini. Menurut penanggung jawab kegiatan sekaligus kepala madrasah, Isrodin, kedelai merupakan salah satu hasil panen dari para petani, sehingga semestinya mampu mendongkrak ketahanan pangan masyarakat dan berdampak terhadap peningkatan taraf ekonomi yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
”Dunia pendidikan harus ikut mengambil peran. Salah satunya dengan sejak dini mempersiapkan peserta didik dengan bekal keterampilan hidup yang nanti bisa menjadi modal kemandirian saat kelak beranjak dewasa,” ungkapnya.
Setelah produk keripik tempe "Pakis" berhasil diproduksi, maka para siswa kemudian membentuk susunan pengurus pengelola usaha tersebut, lengkap dengan bidang-bidangnya. Dalam kesempatan tersebut, Yuli siswa kelas VIII yang tinggal di kampung Pesawahan terpilih sebagai direktur yang membawahkan 18 siswa lain.
Dalam kesempatan itu pula, kepala madrasah juga memberikan motivasi dan meyakinkan para siswa bahwa untuk menjadi siswa yang berprestasi harus berani berkreativitas dan bertanggung jawab atas karya sendiri. ”Diharapkan keripik tempe "Pakis" hasil produksi siswa MTs Pakis dapat bermanfaat bagi lingkungan sekolah, keluarga siswa, dan masyarakat sekitar. Adapun hasil dari usaha pembuatan keripik tempe ini dikelola oleh pengurus harian,” tandasnya.
sumber Suara Merdeka
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus